DBD Merebak di Jakarta, Warga Diminta Waspada Segera Lapor Jika Ada Kasus

Selamat Saragih
27/7/2023 20:29
DBD Merebak di Jakarta, Warga Diminta Waspada Segera Lapor Jika Ada Kasus
Ilustrasi DBD(DOK MI )

PELAKSANA tugas (Plt) Dinas Kesehatan (Dinkes) DKI Jakarta, Ani Puspitawati, meminta warga supaya waspada bahkan segera melapor kepada petugas kesehatan di puskesmas ketika menemukan orang terjangkit demam berdarah dengue (DBD). Laporan warga dibutuhkan Dinkes DKI untuk menentukan langkah yang harus diambil guna menekan kasus DBD.

"Bila ada kasus segera laporkan sehingga kita bisa melakukan penyelidikan epidemiologi," ujar Ani, di Balai Kota DKI Jakarta, Kamis (27/7).

Ani menambahkan, sedikitnya 2.745 kasus DBD di DKI sejak Januari - Juni 2023. Terbanyak kasus DBD menimpa warga Jakarta Timur.

Baca juga: Hingga Pertengahan Juli, telah Ada 44 Ribu Kasus DBD

Karena itu, Ani juga meminta warga untuk membersihkan secara berkala kawasan yang menjadi tempat sarang nyamuk lalu membuang barang tidak terpakai.

"Imbauannya tetap untuk pemberantasan sarang nyamuk, jaga tempat-tempat yang bisa menjadi sarang nyamuk," jelas Ani.

Baca juga: Kemenkes Waspadai El nino Sebabkan Peningkatan Kasus Dengue

Dia sebelumnya mengatakan, kasus DBD yang terjadi di Ibu Kota telah turun dari 2.745 kasus tercatat sejak Januari hingga Juni 2023. "Memang data kasusnya sudah turun dan tidak ada penambahan lagi," ujar Ani.

Bahkan Ani mengklaim kasus DBD di Ibu Kota telah terkendali, setelah tidak adanya penambahan kasus pada Juli 2023.

"DBD ini tidak ada penambahan dari angka kasus bulan lalu turun. Artinya kasusnya terkendali," ungkap Ani.

Dinkes DKI Jakarta mencatat, sebanyak 2.745 kasus DBD di Ibu Kota. Jumlah itu berdasarkan data hasil pemantauan penularan DBD digelar Dinkes DKI Jakarta selama enam bulan terakhir yakni Januari hingga Juni 2023.

"Melaporkan data DBD DKI Jakarta per Januari 2023 hingga Juni 2023 total 2.745 kasus," ujar Kepala Seksi Surveilans, Epidemiologi, dan Imunisasi Dinkes DKI Jakarta, Ngabila Salama, dalam keterangannya, Senin (17/7).

Secara rinci, kata Ngabila, kasus DBD paling banyak ditemukan di wilayah Jakarta Timur yakni 689 kasus. Disusul Jakarta Barat sebanyak 669 kasus.

Kemudian, di Jakarta Selatan total 577 kasus dan di Jakarta Utara sebanyak 563 kasus.

"Untuk Jakarta Pusat sebanyak 246 kasus dan Kepulauan Seribu satu kasus," kata Ngabila.

Berkaca dari banyaknya kasus DBD yang ditemukan, Ngabila mengimbau masyarakat mencegah penularan. Salah satunya dengan menerapkan pola hidup bersih dan sehat di rumah.

"Utamanya pencegahan DBD dengan menjaga kebersihan lingkungan seperti pemberantasan sarang nyamuk (PSN) 3M plus," kata Ngabila. 

"Mencegah sakit juga bisa dengan menyemprot rumah atau memakai repellent pada pagi dan sore hari. Waktu di mana nyamuk aedes aegypti aktif," ujarnya. (Ssr/Z-7)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya