RAUT muram tergambar jelas di wajah Tino, 30. Tatapan mata sendu menerawang ke arah reruntuhan bangunan kontrakan tempat tinggalnya yang ada di depan mata.
Semalam, seluruh harta benda Tino habis dilalap si jago merah. Namun, montir bengkel itu bersyukur anak istrinya selamat.
"Selamat semuanya. Anak saya satu baru 1,5 tahun lagi sama ibunya. Mereka sama saya di bengkel," ujar Tino saat ditemui Media Indonesia, Sabtu (4/3).
Hartanya yang tersisa tinggal sehelai baju dan celana yang menempel di badan. Jumat (3/3) malam, Tino dikabarkan oleh Ketua RT untuk tidak pulang dulu ke rumah karena terjadi kebakaran pipa Pertamina yang merembet ke permukiman warga.
Ia pun baru sempat menengok rumah kontrakannya yang telah menjadi puing-puing siang ini.
Baca juga: Kebakaran di Plumpang Bentuk Kelalaian Pertamina
"Ya baru ini ke sini lagi. Habis sudah semuanya. Baju tinggal yang saya pakai ini," tuturnya.
Tino pun tidak tahu-menahu akan tinggal di mana setelah kebakaran terjadi. Saat ini, ia beserta anak dan istri masih tinggal di pengungsian di Koramil.
Ia juga mengetahui bahwa tanah di mana tempat kontrakannya berdiri adalah milik Pertamina. Sehingga, kapan saja bangunan kontrakan tersebut bisa digusur.
"Iya sih tahu saya (tanah Pertamina). Cuma saya nggak tahulah," tandasnya. (OL-4)