KEPOLISIAN Resor Polres Metropolitan Kota Depok terus mengejar ibu korban yang menyiram air panas ke anaknya. Ibu korban hingga kini belum diketahui.
Wakil Kapolres Metropolitan Kota Depok, AKB Eko Wahyu Fredian, menyebut saat ini pihaknya masih berfokus untuk menangkap pelaku terlebih dahulu sebelum mengungkap motif dan kronologi kasus tersebut.
"Kalau sudah tertangkap, baru kami rilis dan informasikan. Intinya gini kalau sudah ketangkap baru kita ungkap. Sekarang masih dalam proses pengejaran dulu," ungkap Wahyu saat dimintai konfirmasi di Depok, Jawa Barat, Selasa (7/2).
Wahyu melanjutkan, saat ini polisi terus menjaga RV, 14, korban kekerasan yang diduga disiram air panas oleh ibu kandungnya.
RV dirawat di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Depok. Selama masa perawatan, RV dijaga oleh petugas agar tidak sembarang orang bisa menjenguk. Pasalnya, kondisi RV saat ini masih mengalami trauma berat.
"Di RS tersebut kita juga tugaskan personel, baik dari Polres dan Polsek, terutama polwan untuk melakukan pengamanan terhadap korban tersebut sehingga yang bersangkutan jangan sampai merasakan ancaman dari pihak-pihak yang tidak berkepentingan," kata Wahyu.
Wakapolres mengatakan pihaknya sudah membentuk tim gabungan untuk mencari keberadaan ibu kandung RV.
Penyidik sudah mendatangi beberapa lokasi yang dimungkinkan ibu kandung RV tinggal namun belum membuahkan hasil. Karena beberapa kali ibu kandung RV pindah tempat tinggal.
Baca juga: Polisi Ungkap Motif Anggota Densus 88 Bunuh Sopir Taksi Online
"Hingga saat ini tim gabungan polres dan polsek masih terus melakukan upaya pencarian terhadap orang tua korban, dalam hal ini ibunya. Dari tadi malam sudah kita bentuk tim dan sudah dilakukan penyelidikan di beberapa tempat dan masih dilakukan. Beberapa tempat sudah didatangi, namun untuk kepastiannya nanti kita masih menunggu tim yang di lapangan," tegasnya.
Penyidik, lanjut dia, kesulitan menemukan ibu kandung korban karena tempat tinggalnya tidak menetap. Selain itu, keterangan dari korban serta keluarga dekat juga masih sangat minim tentang sejumlah kemungkinan keberadaan tempat tinggal ibunya.
"Dari keluarga dari korban ini atau tantenya itu sudah lama putus komunikasi dengan ibu korban. Karena sejak almarhum bapaknya ini sudah lama tidak ke rumahnya. Pernah sekali ke rumahnya, setelah dicek sudah tidak tinggal di sana. Ini yang menyebabkan kesulitan untuk menemukan itu," bebernya.
Saat ini penyidik sudah memeriksa sejumlah saksi. Yaitu dua kerabat RV dan satu adalah Ketua RT yang menemukan RV pada Sabtu pekan lalu serta dari pihak RS hari ini yang memeriksa RV saat tiba di RS pertama kali.
RV sendiri saat ini belum bisa banyak berkomunikasi pascaoperasi pengangkatan luka bakar yang menempel di pakaian.
"Lukanya cukup serius. Sampai saat ini belum bisa memberikan keterangan secara jelas ya, jadi harus perlahan. Kita dapat informasi ini dari keluarganya yaitu tantenya sehingga untuk komunikasi langsung belum bisa dilakukan. Makanya kita melalui psikologis dari yang dinas perlindungan anak," ujarnya. (OL-16)