Headline
Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.
Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.
Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.
KAPOLRES Jakarta Pusat Kombes Komarudin menjelaskan tim gabungan masih memburu pelaku penculikan terhadap bocah perempuan berusia 6 tahun, Malika. Komarudin mengatakan polisi menyisir pangkalan para pemulung di Jakarta Pusat hingga Jakarta Utara untuk mencari pelaku.
Komarudin mengatakan diduga pelaku yang merupakan pemulung itu kerap berpindah-pindah tempat, karena tidak memiliki rumah. Pelaku disebut sering tidur di lapak-lapak pemulung atau di pinggir jalan.
"Kami sudah melakukan penyisiran ke seluruh pangkalan tempat berkumpulnya orang-orang yang mengumpulkan barang barang bekas. Di sepanjang Gunung Sahari sampai ke wilayah Jakarta Utara pun saat ini tim masih menyusuri," kata Komarudin ketika dihubungi di Jakarta, Kamis (22/12).
Komarudin menyebut informasi terakhir yang diperoleh pelaku membawa korban hingga ke Stasiun Kota. Ada kemungkinan pelaku membawa Malika ke luar kota.
"Tidak menutup kemungkinan (ke luar kota), tapi masih terus kita dalami," katanya.
Lebih lanjut, Komarudin menyebut pihaknya juga terus mengidentifikasi wajah dan identitas pelaku. Berdasarkan kamera pengawas atau CCTV di sekitar lokasi yang dihimpun kepolisian, tidak terlihat dengan jelas wajah dari pelaku.
Ia mengatakan pihaknya akan mengumpulkan CCTV lainnya dan meminta keterangan dari saksi untuk mendapatkan gambaran yang jelas sehingga dapat membuat sketsa pelaku.
Baca juga: Bos Perusahaan Penganiaya Anak Diperiksa Pekan Depan
"Ini yang terus kita lakukan, kita masih cari pembanding termasuk CCTV lain yang mungkin menangkap wajah dari terduga pelaku," katanya.
Sebelumnya, sebuah video yang diunggah akun Instagram @infokomando.official memperlihatkan aksi penculikan terhadap seorang anak bernama Malika, 6.
Penculikan itu terjadi di Gunung Sahari, Jakarta Pusat. Mulanya video viral itu memperlihatkan korban yang berjalan di sekitar lokasi. Kemudian, terlihat seorang pria yang memakai pakaian serbahitam dan topi muncul dan mendekati korban.
Pelaku lalu mendekati korban dan memegang tangan korban. Pria misterius dan korban lalu naik ke sebuah bajaj dan meninggalkan lokasi.
Adapun Kapolsek Sawah Besar AK Patar Mula Bona mengatakan peristiwa penculikan itu terjadi pada Rabu (7/12).
"Betul, kejadian tanggal 7 (Desember). Keluarga korban lapor ke polisi tanggal 9 (Desember)," kata Bona.
Bona mengatakan tim gabungan telah dibentuk untuk mengungkap kasus penculikan tersebut.
"Saat ini tim gabungan dari Polsek dan Polres sudah turun untuk mendalami kasus yang ada," katanya. (OL-16)
I
Patroli akan terus digelar secara rutin, sebagai bentuk kehadiran polisi untuk memberikan rasa aman kepada masyarakat.
Kelima pemuda terduga pelaku tawur bersenjata tajam diringkus oleh Tim Patroli Perintis Presisi Sat Samapta Polres Metro Jakarta Pusat di kawasan Jl. Bonang, Menteng, Jakarta Pusat.
pengamanan ini dilakukan oleh Tim Patroli Presisi Samapta dalam rangka patroli kewilayahan untuk mencegah aksi tawuran.
POLISI menangkap seorang perempuan berinisial M, 37, yang diduga melakukan penipuan dan penggelapan dengan modus investasi emas.
SATUAN Samapta Polres Metro Jakarta Pusat mengamankan sembilan remaja yang hendak melakukan aksi tawuran di kawasan Kemayoran, Jakarta Pusat, pada Minggu (27/4) dini hari.
POLISI menggerebek kamar indekos yang dijadikan sebagai tempat penyimpanan obat keras di kawasan Tanah Abang, Jakarta Pusat. Seorang pria berinisial DS ditangkap.
Capricorn Clark, mantan asisten Sean Combs, bersaksi di pengadilan bahwa sang mogul rap pernah mengancam, menculik, dan memaksanya membantu menutupi kejahatan.
Sekelompok pria bertopeng mencoba menculik putri dan cucu bos kripto di Paris, namun aksi mereka gagal setelah mendapat perlawanan sengit dan bantuan warga.
Anak perempuan bernama Eva Thalita Zahra, 13, hilang diduga diculik di kawasan Pasar Rebo, Jakarta Timur, Jumat (11/4) lalu. Pelaku diduga ialah tetangga kontrakannya yang baru dikenal
SEORANG penculik anak berinisial IWS (30) asal Kecamatan Seraya Karangasem Bali melakukan penculikan terhadap seorang siswa SD berinisial I (11 tahun) yang sekolah di SD Harapan, Denpasar.
Amyra Laila Ho mengaku bersalah memberikan laporan palsu kepada polisi dan diganjar denda sebesar 1.000 ringit (sekitar Rp3.700.000), yang langsung dibayarnya.
Dalam pesan itu, penculik meminta uang tebusan Rp7 juta.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved