Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
POLSEK Cilandak melibatkan guru dan para kepala sekolah SMP, SMA, MTS, dan MAN untuk mencegah tawuran pelajar. Kapolsek Cilandak Kompol Multazam Lisendra mengatakan pihaknya membuat jaringan komunikasi melalui grup WhatsApp untuk saling memberi informasi mengenai pelajar.
Multazam mengatakan selain guru dan kepala sekolah, grup tersebut juga berisi aparat Kecamatan Cilandak dan Koramil. Grup tersebut memudahkan polisi dengan guru dan kepala sekolah dalam berkoordinasi apabila ada pelajar yang kedapatan tawuran atau membawa sajam dan narkoba.
Baca juga: Dugaan Pemalsuan Ijazah Ketua IDI Tangsel Diproses, Pelapor Apresiasi Polisi
"Jadi ada partisipasi aktif dari para guru. Setiap hari sekolah lapor di grup itu titik-titik yang biasa menjadi rawan tawuran anak-anak sekolah di Cilandak," kata Multazam di Jakarta, Senin (24/10).
Multazam menjelaskan pihaknya telah berkoordinasi dengan 6 SMP negeri, 23 SMP swasta, 2 SMA negeri, dan 13 SMA swasta, serta MTsN dan MAN yang ada di Cilandak. Ia mengatakan pihaknya juga aktif datang ke sekolah tersebut seminggu sekali untuk melakukan patroli dialogis.
"Kita akan terus safari setiap minggu. Para perwira kemudian Kapolsek berinisiasi untuk datang ke sekolah-sekolah. Pertama mengambil apel upacara bendera kemudian setelah pulang sekolah kami melakukan patroli khusus dan pengaturan di sekolah-sekolah. Apabila ada yang bergerombol, duduk-duduk, ngumpul kita imbau untuk pulang," katanya.
Lebih lanjut, Multazam mengatakan selain kunjungan ke sekolah, pihaknya juga melakukan patroli malam hari di wilayah yang rawan tawuran dan balap liar, seperti Jalan Haji Nawi, Fatmawati, dan Antasari. Pihaknya turut mengajak masyarakat untuk bersama-sama patroli menjaga keamanan dan mencegah tawuran.
"Pencegahan kejahatan tidak bisa dilakukan oleh polisi sendiri harus bersama masyarakat kemudian Kamtibmas, Koramil dan kecamatan kita ajak terus," katanya. (OL-6)
Dari informasi di lokasi dan olah TKP, diperoleh keterangan bahwa yang tawuran itu dilakukan siswa SMK PGRI 3 Otomotif dan siswa SMK Ar-Rahmah Stekmal
Saat ini, aksi tawuran pelajar di Kabupaten Subang terus terjadi.Untuk itu, polisi terus mengawasi para pelajar.
Kita sering lakukan preventif pencegahan. Yang baru mau melakukan tawuran di media sosial kita sudah bisa antisipasi dan kita lakukan pencegahan
Korban meninggal berinisial MS, 16, pelajar SMA kelas XI. Korban tewas di tempat perkara karena mengalami luka bacok cukup parah di bagian punggung. Sementara itu, MI, 16, pelajar lain, juga
TIM Jaguar menggagalkan tawuran pelajar SMA di Kota Depok yang bertujuan untuk memerihkan Hari Guru.
"Polisi harus memperhatikan SPPA dalam memproses terduga pelaku. Semangatnya adalah kepentingan terbaik bagi anak."
dampak negatif globalisasi untuk berbagai sektor kehidupan, baik pada sektor ekonomi, teknologi hingga sosial budaya, dan cara menyikapinya
Strategi percepatan perekaman KTP-el kategori pemilih pemula terus dilakukan.
Peristiwa nahas itu terjadi saat ketiga korban bersama dengan teman-teman mereka mengikuti kegiatan Pramuka.
Seorang pelajar SMP berinisial ZI tewas tragis terseret arus parit di Lembang, Kabupaten Bandung Barat.
Bus yang membawa rombongan SMK Lingga Kencana Depok ini hendak pulang setelah merayakan perpisahan di Bandung.
Diketahui ada 9 korban yang meninggal dunia. Belum diketahui apakah yang meninggal adalah para penumpang bus karena kecelakaan melibatkan pengguna jalan lainnya.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved