Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
HARGA beras di salah satu pasar modern di Bekasi terpantau mengalami kenaikan pada Senin (12/9), sebagai dampak dari kenaikan harga BBM yang ditetapkan oleh pemerintah sejak 3 September. Salah satu harga beras yang terpantau mengalami kenaikan adalah Pandan Wangi, semula seharga Rp13 ribu/liter menjadi Rp14-15 ribu/liter.
“Beras pada naik harganya, gara-gara BBM naik jadi beras ikut naik, mas. Itu yang habis aja cuma yang paling murah,” ujar salah satu penjual beras, Ramaul Rahma.
“Kita juga nggak bisa mastiin tetap stabil mas, dari belanja kitanya juga naik soalnya," imbuh Ramaul.
Kenaikan harga juga dirasakan oleh penjual beras lain Ronny Satria, 35. Ia mengaku terpaksa menaikkan harga beras.
“Kita mau nggak mau naikin harga beras, mas. Memang nggak naik semua tapi hampir semua beras naik gara-gara BBM,” ungkap Ronny.
“Pelanggan juga mau nggak mau harus beli beras kan. Jadi kalau dibilang mereka marah atau enggak sama harga beras sekarang, ya tetap beli kan buat makan,” tuturnya.
Baca juga: Harga BBM Naik, Mendag Pastikan Harga Bapok Tetap Stabil
Sebelumnya, Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan akan memastikan harga kebutuhan pokok segera stabil. Pihaknya pun terus melakukan pengawasan untuk mengantisipasi lonjakan harga, khususnya pascakenaikan harga BBM bersubsidi.
Zulkifli menjelaskan bPresiden Republik Indonesia Joko Widodo telah memberi instruksi kepada Pemerintah Daerah untuk membantu biaya transportasi barang kebutuhan pokok masyarakat, terkhusus untuk daerah yang mengalami kenaikan harga barang kebutuhan pokok lebih dari 5%.
"Pemerintah daerah akan membantu subsidi transportasinya sehingga harga barang kebutuhan pokok dapat turun. Jadi ini harus menjadi perhatian jangan sampai bergejolak," ungkap Zulkifli dalam keterangan tertulis, Minggu (11/9).
Zulkifli memaparkan pemerintah akan terus berupaya untuk menjaga inflasi pangan agar dapat terkendali, beberapa caranya yakni operasi pasar, memberi subsidi angkutan, maupun melakukan optimalisasi program Gerai Maritim, Tol Laut, juga Jembatan Udara.
Dengan upaya tersebut, pihaknya optimistis dapat mengendalikan kenaikan harga selayaknya upaya menstabilkan harga minyak goreng yang berhasil mencatatkan deflasi dalam empat bulan terakhir.
"Saya setiap hari memonitor harga barang kebutuhan pokok. Di Pasar Karang Ayu harga barang kebutuhan pokok stabil," ucap Zulkifli.
Namun meskipun begitu, harga beras tetap mengalami peningkatan dan pedagang juga tidak dapat memprediksi kapan peningkatan selanjutnya akan terjadi. Para pedagang pun mengatakan terpaksa menaikkan harga dagangan guna dapat bertahan.(OL-5)
Saat ini, para perajin masih terus memproduksi tahu, meski keuntungan mereka terus menyusut.
Harga cabai rawit merah itu setara dua kilogram daging ayam, yang harganya saat ini sebesar Rp38 ribu per kilogram.
Dalam kurun dua hari terakhir harga cabai rawit merah naik cukup signifikan
Imbas kenaikan harga komoditas hortikultura membuat pendapatan pedagang turun
Di Pasar Sederhana, Kota Bandung, Rabu (21/2), sejumlah kebutuhan pokok yang mengalami kenaikan di antaranya cabai, tomat, kentang dan telur ayam.
Telur yang kondisinya layak jual kini dihargai Rp33 ribu per kilogram dari sebelumnya Rp32 ribu per kilogram
Cabai rawit hijau mengalami kenaikan harga dari sebelumnya Rp40 ribu per kilogram kini dijual Rp50 ribu per kilogram.
Harga sayuran, di antaranya seluruh jenis cabai, harganya turun.
Harga beras sudah cukup stabil. Tapi dengan memasukinya musim panen padi yang diperkirakan bulan ini, kami harapkan harganya bisa kembali normal.
Beras kualitas premium kini dijual Rp15 ribu/kg dari sebelumnya Rp13 ribu. Sementara beras medium, kini dijual Rp13 ribu dari sebelumnya Rp11 ribu.
Tingginya harga beras mengakibatkan masyarakat mengurangi pembelian karena mereka lebih tertarik membeli beras yang harganya murah
DUA hari menjelang Pemilu 2024, harga beras di Kota Bandung Jawa Barat (Jabar) mengalami kenaikan yang signifikan.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved