Headline

Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

LPAI akan Terus Pantau Anak yang Dirantai Orangtua di Bekasi

Ahmad Nur Hidayat (MGN), Narendra Wisnu Karisma (SB)
22/7/2022 19:42
LPAI akan Terus Pantau Anak yang Dirantai Orangtua di Bekasi
Ilustrasi kekerasan anak(MI/SENO)

KETUA Umum Lembaga Perlindungan Anak Indonesia (LPAI) Seto Mulyadi (Kak Seto) menyambangi MR, 15, seorang anak yang diduga menjadi korban kekerasan dan penelantaran oleh orangtuanya di Kota Bekasi, Jawa Barat.

Kak Seto menyebut dirinya berkomunikasi dengan baik dengan sang anak. Ia menilai MR merupakan anak yang cerdas dan tak terlihat memiliki keterbelakangan mental.

"Saya melihat kalau ini dibilang keterbelakangan mental, memang agak sulit untuk diterima, tetapi mungkin akibat tekanan yang sangat dahsyat. Pada dasarnya dia anak yang normal, dan cerdas. Kondisinya membaik," ujar Kak Seto di RSUD Kota Bekasi, Jumat (22/7).

Menurut Kak Seto, penderitaan jangka panjang yang dialami MR bisa terjadi karena banyak faktor. Mulai dari masalah kekurangan gizi, kekerasan, atau tekanan-tekanan yang berpengaruh pada perkembangan kondisi psikologisnya.

Kak Seto akan terus memantau secara intensif kondisi sang anak. Nantinya akan ada pemeriksaan oleh psikiater untuk mengetahui kondisi korban secara keseluruhan.

"Nanti akan ada pemeriksaan psikiater untuk memperdalam lagi kondisinya. Kami akan terus memantau keadaan ini," ujarnya.

Lebih lanjut, Ketua LPAI mengapresiasi langkah cepat berbagai pihak terutama kepolisian yang merespons aduan masyarakat terkait adanya kekerasan terhadap anak.

"Meskipun ini adalah fenomena gunung es, sehingga mohon perlindungan anak bukan hanya mengandalkan aparat saja, tetapi juga seluruh lapisan masyarakat termasuk media serta media sosial," pintanya.


Baca juga: Orangtua Diduga Siksa Anak di Bekasi, Psikolog: Anak Bakal Trauma Berat


Sementara itu, Dirut RSUD Dr Chasbullah Abdul Majid Kota Bekasi Kusnanto Saidi mengatakan, berdasarkan hasil pemeriksaan, korban terlihat mengalami depresi. Hal ini berdampak langsung pada kondisi badan korban yang sangat kurus.

Saat ini, pihaknya dalam proses bekerja sama dengan seluruh dokter anak yang ada, mulai dari dokter spesialis jantung anak hingga spesialis syaraf anak untuk melengkapi semua hasil pemeriksaan. Nantinya hasil visum akan diserahkan ke kepolisian.

"Sementara ini kita melihat seperti ada tekanan atau depresi yang cukup berat sehingga berdampak kondisi badan yang sangat kurus. Saat ini kita sedang lengkapi semua hasil pemeriksaan untuk kemudian kita serahkan hasil visumnya kepada pak Kapolres," ujar Kusnanto.

Di tempat yang sama, Kapolres Metro Bekasi Kota Kombes Hengki menyebut saat ini status orangtua korban masih ditetapkan sebagai saksi. Pihaknya masih terus melakukan penyelidikan atas kasus ini dengan memanggil saksi lainnya.

"Apakah ini ada kekerasan atau penelantaran anak, masih ditindaklanjuti oleh Satreskrim dengan memanggil para saksi, dari KPAID, para ahli, dan kami juga masih menunggu hasil visum dari RSUD untuk melengkapi proses penyelidikan," tutur Hengki. (OL-16)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya