Headline

Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

Cerita Wakil Walikota Tangsel Banyak Berdiskusi dengan Ibunda Terkait Pemerintahan

Syarief Oebaidillah
12/7/2022 19:33
Cerita Wakil Walikota Tangsel Banyak Berdiskusi dengan Ibunda Terkait Pemerintahan
Wakil Walikota Tangsel Pilar Saga Ichsan(Dok.Pribadi)

TERPILIH mengemban amanah menjadi Wakil Walikota Tangerang Selatan (Tangsel) Banten pada Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2021, Pilar Saga Ichsan resmi mendampingi seniornya Walikota Tangsel Benyamin Davnie untuk kepemimpinan periode 2021-2025.

Pria kelahiran 14 Mei 1991 di Bandung itu merintis karir politikknya melalui Partai Golkar yang merupakan partai tempat bernaung keluarga besarnya..

Sang ibu Ratu Tatu Chasanah juga kepala daerah di Serang, Banten bagian keluarga besar Golkar semasa Ratu Atut Chosiyah (yang juga kakak kandung Ratu Tatu) menjabat Gubernur Banten.

Saat berbincang dengan Koordinator Pojok Inspirasi ARN, Arief R Nugraha yang ditayangkan melalui kanal Pojok Inspirasi ARN belum lama ini, Pilar Saga Ichsan mengaku banyak mendapat inspirasi dalam aktivitasnya dari kiprah orang tua terutama sang ibu.

"Saya mendapat banyak inspirasi terutama dari orang tua. Khususnya ibu yang.duduk di pemerintahan menjabat kepala daerah. Kami banyak ber diskusi hampir setiap hari di meja makan," ungkap Pilar Saga Ichsan.

Pada diskusi tersebut, ia banyak menggali wawasan ilmu kepemerintahan seperti membangun sebuah wilayah, memberikan pelayanan untuk masyarakat dan membuat program-program yang bermanfaat untuk masyarakat.

"Itulah yang menjadi inspirasi saya melalui diskusi dengan sang ibu," tutur Pilar.

Pilar juga mengisahkan perjalanannya menjadi seorang pejabat publik. Menurutnya pada Pilkada Tangsel 2021 ia mendapat kepercayaan dari Partai Golkar untuk maju sebagai Wakil Wali Kota.

"Saya mengamini, saya merasa bahwa ini kesempatan yang baik.guna memberikan hal-hal positif untuk masyarakat di Tangerang Selatan," ujarnya.

Ia menegaskan kiprahnya di dunia politik tidak asal jadi dan instan.

"Tentu saja awalnya saya membentuk diri saya sendiri. Sejak SMP, saya aktif di organisasi hingga SMA juga masa kuliah hingga lulus kuliah. Banyak sekali organisasi yang saya ikuti, baik itu organisasi olah raga, organisasi seni budaya, dan sebagainya. Itulah yang membentuk karakter dalam diri saya," paparnya.

Baca juga : Revitalisasi Permukiman Warga Pasar Gembrong Capai 40%

Dengan begitu, ia mengaku menjadi terbiasa melakukan kegiatan yang bermanfaat atau yang diperlukan oleh masyarakat, seperti mengelola sebuah program kerja dan melakukan koordinasi dengan anggota.

Kalau di Pemkot Tangsel tentu saja komunitas besarnya adalah masyarakat dalam mengorganisir masyarakat diawali dari belajar di organisasi.

Belajar memimpin dari level yang paling bawah sampai di top level hingga Pilkada 2021

"Alhamdulillah, terbiasa berbicara di ruang publik, membuat gagasan ide juga terbiasa turun ke masyarakat, sehingga tidak menyulitkan saat Pilkada. Alhamdulillah Allah memberikan jalan kepada saya menjadi Wakil Wali Kota," tutur Pilar.

Dalam kesempatan itu, ia menegaskan, faktor usia yang masih muda dalam memimpin. Hemat dia tidak masalah.

Pilar yang alumni Universitas Katolik Parahiyangan (Unpar) Bandung itu menllai faktor  usia tidak membatasi menjadi seorang pemimpin. Menurut pria berusia 32 tahun itu, dalam sejarahnya, tokoh besar Napoleon Bonaparte mampu menjadi Kaisar Perancis di usia 29 tahun.

Selian itu, Al-Fatih (Sultan) Muhammad Al Fatih (1451-1481) berusia 20 tahun mampu menaklukkan Konstantinopel sebagai pemimpin dari kerajaan Turki (Kesultanan Turki) di usia yang sangat muda.

"Saya kira sejarah sudah membuktikan itu. Jadi tidak ada alasan untuk anak-anak muda di Indonesia tidak dapat berkarya atau bermimpi menjadi seorang pemimpin atau memberikan manfaat untuk masyarakat," tegas nya.

Dia mengingatkan para pendiri tokoh bangsa juga di usia muda bergerak.

"Jika tidak ada tokoh muda, tokoh tua pada saat itu tidak mungkin bisa berjalan sendiri. Nah ini adalah kesempatan kita anak-anak muda dengan usia kita yang muda  masih tidak terbatas, kita juga punya pengetahuan akan dunia saat ini, kebutuhan saat ini, manfaatkan itu untuk menjadi sesuatu yang bermanfaat untuk lingkungan kita, untuk masyarakat kita," pungkas Pilar dengan nada semangat. (OL-7)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Ghani Nurcahyadi
Berita Lainnya