Headline
Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.
Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.
Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.
MENJELANG Hari Raya Idul Adha Pemerintah Kota Depok menemukan 200 hewan kurban yang terindikasi Penyakit Kuku dan Mulut (PMK). Namun semua hewan tersebut sudah dikarantina dan diberikan pengobatan.
“Ya ditemukan suspect kurang lebih ada 200 hewan,” kata Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Depok, Supian Suri, Jumat (8/7).
Ia menjelaskan sebanyak 200 hewan yang memiliki gejala PMK tersebut belum bisa dibuktikan terkena PMK atau tidak. Pasalnya tidak dilakukan pengecekan melalui uji laboratorium lanjutan.
“Tapi ada gejala-gejala itu langsung dipisahkan atau isolasi,” ujarnya.
Dikatakan, kebutuhan konsumsi hewan qurban di Kota Depok baik sapi, domba, kambing serta kerbau kurang lebih sekitar 22 ribu ekor. 492 ekor sudah dilakukan vaksin.
“492 ekor yang sudah di vaksin itu dari uji sampel yang kita lakukan ya dari 14 ribu ekor,” ujarnya.
Supian mengaku sempat meninjau hewan ternak yang dipelihara di RPH Tapos. Dari hasil pantauan, seluruh ternak disana dinyatakan aman dari bahaya virus penyakit mulut dan kuku atau PMK.
“Alhamdulillah dari hasil pemantauan kami sampai saat ini khususnya disini bagus semua ya, karena memang antisipasinya sudah sejak dari awal munculnya gejala penyakit itu,” ucapnya.
Baca juga: Petugas Dinas Pertamanan DKI Tewas di Bundaran Patung Kuda
Pihaknya melalui dinas terkait intens melakukan pemeriksaan hewan kurban. Menurutnya, wabah PMK menjadi perhatian serius, karena virus yang kasusnya mirip dengan covid-19.
Dirinya pun memastikan, ribuan sapi yang ada di RPH Tapos, Depok dalam kondisi sehat semua. “Karena gejala-gejala itu nggak ada di sini ya,” tegasnya.
Supian menjelaskan, kebutuhan konsumsi hewan kurban jenis sapi, domba atau kambing serta kerbau di Kota Depok, jumlahnya mencapai 22 ribu ekor. “Sementara kita rawat di Kota Depok dengan berbagai upaya tempat, jumlahnya kurang lebih 8 ribu ekor. Artinya sebagian besar sebetulnya konsumsi buat kurban di kita dan di datangkan dari luar daerah, bukan dari Depok,” ujarnya.
Petugas akan melakukan pengecekan terhadap ternak yang baru datang sebelum masuk ke lapak-lapak. “Kadang-kadang kan lapak-lapak itu menampung dari sekian bulan yang lalu gitu ya, tapi alhamdulillah masih bisa termonitor oleh kita,” tambahnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian dan Perikanan (DKPPP) Kota Depok, Widyati Riyandani mengakui jika stok vaksin untuk hewan ternak terbatas. Dikatakan ada juga peternak yang melakukan vaksinasi mandiri terhadap hewan peliharaannya. Hal itu dirasa sangat membantu pemerintah.
“Terkait vaksin yang sudah diberikan kepada kota depok hanya kurang lebih baru 500 dosis untuk tahap pertama. Jadi tadi yang kita distribusikan khusus untuk yang di kita, sementara masing masing yang punya tempat yang memelihara atau menggemukan hewan ini bisa mandiri sendiri. Tapi secara umum kita sudah mencapai 98 persen untuk tahap pertama vaksinasi ya,” katanya. (OL-4)
Daya Group kembali menyalurkan hewan kurban sebagai bagian dari komitmen sosial perusahaan di wilayah sekitar Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Sarimukti, Kabupaten Bandung Barat.
Pembagian apresiasi dalam bentuk hewan kurban kambing kepada Mitra Pengemudi Grab telah dilaksanakan secara bertahap pada 2-4 Juni 2025 di lebih dari 30 kota.
Mitra Jejaring Kurban adalah sebuah inisiasi gerakan kurban dengan mekanisme jual langsung yang dilakukan mitra peternak individu Jaringan Dompet Dhuafa
Hari Raya Idul Adha bukan hanya bentuk ketaatan spiritual, melainkan juga momentum penting untuk menguatkan solidaritas sosial dan kepedulian terhadap isu-isu mendesak.
Golden Tulip Pontianak meyerahkan 1 ekor hewan kurban untuk dibagikan ke seluruh karyawan Hotel Golden Tulip Pontianak dan masyarakat sekitar.
Delapan ekor sapi dan enam ekor domba kepada warga Desa Cicau, Kabupaten Bekasi, menjelang perayaan Idul Adha 2025.
Kunjungan PDHI sekaligus menjadi bentuk dukungan terhadap upaya deteksi dini penyakit mulut dan kuku (PMK) yang tengah diwaspadai menjelang Iduladha.
Menyambut Hari Raya Idul Adha 1446 H/2025 M, Kementerian Pertanian (Kementan) memperketat pengawasan kesehatan hewan kurban.
Pemerintah daerah diminta aktif melaporkan hasil pemeriksaan hewan, baik sebelum (antemortem) maupun sesudah pemotongan (postmortem), melalui aplikasi iSIKHNAS.
JELANG Hari Raya Idul Adha, Pemkab Tuban, Jatim, meningkatkan pengawasan mobilitas ternak antarprovinsi.
Pemkab Bandung Barat membentuk Satgas Penanganan PMK yang terdiri dari unsur pemerintah, TNI, Polri, asosiasi peternakan, dan sektor swasta.
Menjelang perayaan Idul Fitri 2025, Kementerian Pertanian (Kementan) memastikan upaya pengendalian penyakit mulut dan kuku (PMK) tetap berjalan optimal di seluruh Indonesia
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved