Headline

Kenaikan harga minyak dunia mungkin terjadi dalam 4-5 hari dan akan kembali normal.

Fokus

Presiden menargetkan Indonesia bebas dari kemiskinan pada 2045.

Antisipasi Banjir Rob, Camat Pademangan Siagakan Pompa Mobile

Putri Anisa Yuliani
17/5/2022 20:56
Antisipasi Banjir Rob, Camat Pademangan Siagakan Pompa Mobile
Pengendara sepeda melintasi Jalan Lodan Raya yang terendam banjir pasang air laut atau rob di Ancol, Pademangan, Jakarta.(ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra)

CAMAT Pademangan Didit Mulyadi mengatakan, pihaknya menyiagakan pompa-pompa mobile guna mengantisipasi banjir rob di wilayahnya.

Banjir rob memang kerap mendera wilayah pesisir utara Jakarta setiap periode pasang purnama tiba karena konturnya yang lebih rendah dari permukaan air laut. BPBD DKI pun telah mengeluarkan peringatan dini ancaman banjir rob di empat wilayah yakni Pademangan, Penjaringan, Sunda Kelapa, dan Kepulauan Seribu yang terjadi pada 15-19 Mei.

Didit mengatakan, pihaknya belum menerima informasi akan bahaya banjir rob tersebut.

"Saya belum terima infonya. Tapi kita siaga," ujarnya saat dihubungi Media Indonesia, Selasa (17/5).

Terdapat tujuh unit pompa mobile yang disiagakan di wilayah Kelurahan Ancol. Wilayah tersebut menjadi satu-satunya kelurahan yang rawan terdampak banjir rob ketika pasang purnama tiba.

"Kita ada tujuh pompa mobile bantuan dari Sudin Sumber Daya Air Jakut. Itu stand by terus ya," kata Didit.

Baca juga: Kelurahan Ancol Terancam Banjir Rob, Tempat Pengungsian Disiapkan

Di wilayah Kelurahan Ancol, genangan banjir rob kerap masuk ke jalan-jalan dan permukiman warga melalui Pelabuhan Sunda Kelapa.

"Kalau banjir rob sebenarnya cepat surut ya asalkan kali itu tidak penuh juga dan pasangnya sudah selesai. Kalau masih ada genangan, kita akan cek kenapa masih ada, apa ada yang menyumbat atau seperti apa," terang Didit.

Pihaknya juga terus memantau ketinggian muka air di Kali Ciliwung serta di pintu air di pesisir guna melihat potensi banjir rob.

"Ketika sudah naik dan mulai ada genangan kita pompa. Tapi pompa pun tidak bisa bekerja kalau kalinya juga sedang tinggi. Jadi kami kalau memompa itu dibuang ke Kali Anak Ciliwung. Kalau kali itu sedang tinggi, kami tunggu surut dulu, baru dipompa dibuang ke situ," jelasnya. (OL-4)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Akhmad Mustain
Berita Lainnya