Headline

Pemerintah merevisi berbagai aturan untuk mempermudah investasi.

Fokus

Hingga April 2024, total kewajiban pemerintah tercatat mencapai Rp10.269 triliun.

Minyak Goreng di Pasar Tradisional Depok Tembus Rp52 Ribu per 2 Liter

Kisar Rajaguguk
18/3/2022 11:06
Minyak Goreng di Pasar Tradisional Depok Tembus Rp52 Ribu per 2 Liter
Sosialisasi harga minyak goreng kemasan(ANTARA FOTO/Prasetia F)

MINYAK goreng kemasan dan curah di sejumlah pasar tradisional di Kota Depok dipatok dengan harga Rp52 ribu per 2 liter, Jumat (18/3). Menggilanya harga komoditas minyak goreng membuat ibu-ibu harus putar otak untuk mengatur pengeluaran sehari-hari.

Emeria Norawati, pembeli di Pasar Tugu, Jalan Raya Bogor, Kelurahan Tugu, Kecamatan Cimanggis, mengaku sangat keberatan atas ledakan harga komoditas tersebut.

"Kenapa ya naik terus, padahal 5 hari yang lalu harga minyak goreng kemasan masih Rp28 ribu per 2 liter. Hari ini sudah Rp52 ribu per 2 liter. Kenaikan ini memberatkan masyarakat terlebih ibu-ibu rumah tangga, " kata Emeria.

Kepala Tata Usaha Pasar Tugu Tri Handoko mengaku minyak goreng kemasan harganya memang sedang tinggi sekarang ini.

"Ibu-ibu banyak menjerit karena harga minyak goreng mencapai Rp52 ribu untuk kemasan 2 liter," ucapnya.

Dikatakan, tak cuma harga yang melambung tinggi, minyak goreng kini juga langka. Di Pasar Tugu ada 6 merk minyak goreng yang dipasarkan (Bimoli, Fortune, Sania, Sunco, Tropical dan curah) kini langka dan mahal.

"Pagi tadi satgas pangan Pasar Tugu melaporkan stok kosong, 6 pedagang yang berjualan minyak goreng mengaku tak jualan minyak goreng karena tak dipasok distributor," ucapnya.

Baca juga: Harga Minyak Goreng Mencekik, tapi Operasi Pasar Dihentikan

Minyak goreng kemasan dan curah juga mahal dan langka di Pasar Cisalak, Jalan Raya Bogor, Kelurahan Cisalak Pasar, Kecamatan Cimanggis.

Kepala Tata Usaha Pasar Cisalak Budi Haryanto mengatakan kenaikan harga minyak goreng sudah terjadi sejak 2 hari lalu. Budi mengaku tak satupun dari 32 pedagang minyak goreng di Pasar Cisalak menjual minyak goreng.

Budi mengaku tidak punya kapasitas menyelesaikan kelangkaan minyak goreng ini mengingat dirinya bukan pengambil kebijakan.

"Kita hanya bisa memantau harga-harga saja dan melapor ke satgas pangan di Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kota Depok," tuturnya.

Budi menambahkan harga minyak goreng bakal naik lagi karena akan segera memasuki bulan Ramadan. Dia menilai, kelangkaan minyak goreng terjadi karena buntut dari permasalahan tingginya harga komoditas tersebut.(OL-5)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya