Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
PASAR di berbagai daerah di pantura Jawa Tengah mulai dibanjiri minyak
goreng, namun harganya mencekik. Warga pun menjerit karena pemerintah
daerah bersama distributor menghentikan operasi pasar.
Pemantauan Media Indonesia, Jumat (17/3), mendapati pasar tradisional dan modern di berbagai daerah di Pantura Jawa Tengah mulai dibanjiri minyak goreng baik kemasan sederhana maupun premium. Berbagai merek rk pabrikan yang sebelumnya menghilang di pasaran mulai terlihat di lapak pedagang sembako, setelah pemerintah merubah keputusan satu harga dan melepaskan harga sesuai mekanisme pasar.
Namun kondisi ini tidak terlalu menggembirakan bagi warga. Konsumen menjerit karena harga cukup mencekik yakni berkisar Rp20.000-Rp25.000 per liter. Sebagian warga memilih urung berbelanja minyak goreng setelah mengetahui melambungnya harga.
"Ada HET minyak langka tapi giliran dibebaskan harga gila-gilaan," keluh Dewi Kartika Sari, 45, ibu rumah tangga di Ambarawa, Kabupaten Semarang.
Hal serupa juga diungkapkan Waryono, 49, pemilik warung makan di pantura Kabupaten Kendal. Setelah pemerintah merubah ketetapan satu harga, minyak goreng tersedia cukup banyak tetapi harga melonjak hampir 100% dari HET sebelumnya. "Kondisi ini sangat menyulitkan bagi usaha saya yang mengandalkan minyak goreng."
Secara terpisah Maryatun, 50, pedagang sembako di Pasar Johar, Semarang
mengungkapkan tingginya harga minyak goreng di tingkat pengecer karena harga pembelian dari distributor juga sudah mahal. Pedagang membeli minyak goreng sudah Rp19.000-Rp24.500 per liter sehingga menjual kembali lebih tinggi.
Operasi pasar
Pemerintah daerah setelah muncul kebijakan baru minyak goreng, untuk
sementara menghentikan operasi pasar dengan harga Rp14.000 per liter.
"Untuk sementara operasi pasar minyak goreng dihentikan hingga ada keputusan lebih lanjut," ujar Kepala Bidang Pengembangan Perdagangan dan Stabilitas Harga Dinas Perdagangan Kota Semarang Sugeng Dilianto.
Keputusan penghentian operasi pasar tersebut, lanjut Sugeng, dilakukan setelah ada edaran dari Kementerian Perdagangan tentang pencabutan HET minyak goreng yakni adanya relaksasi minyak goreng sawit kemasan sederhana dan premium dengan melepaskan harga sesuai mekanisme
pasar.
Dia mengungkapkan sebelum ada keputusan menteri tersebut, Pemerintah
Kota Semarang bersama distributor berencana kembali melakukan operasi pasar dengan meluncurkan 50 ton minyak di berbagai pasar tradisional. Namun, distributor pada pertemuan terakhir memutuskan menghentikan operasi pasar minyak goreng.
Hal serupa juga terjadi di beberapa daerah lain di pantura seperti
Pekalongan, Batang, Kendal, Demak dan Kudus. Terjadinya perubahan
ketentuan tentang harga minyak goreng pemerintah daerah dan distributor
sepakat untuk menghentikan operasi pasar, karena ketersediaan migor di
pasaran telah cukup berlimpah. (N-2)
Pada puncak panen Mei lalu harga gabah naik menjadi Rp6.200 hingga Rp6.500 per kilogram
HARGA kebutuhan pokok atau sembako pada sejumlah pasar tradisional di Kota Bekasi relatif stabil.
Pemprov DKI berupaya meringankan beban warga di tengah kenaikan harga pangan jelang Ramadan. Seperti, menggelar paket pangan murah.
Harga gula pasir dan gula merah di Pasar Tradisional Kota Depok, Jawa Barat, mengalami kenaikan signifikan, dengan rata-rata kenaikan sebesar Rp2 ribu per kilogram.
McDonald's mempertimbangkan kembali strategi harga setelah mengalami penurunan penjualan sebesar 1% di outlet yang telah beroperasi setidaknya satu tahun.
Saat rapat dengan Komisi VIII DPR RI, Mensos mengutarakan rencananya untuk menghapus e-warong yang menjual bahan pangan lebih mahal dari pasaran.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved