Headline

Kenaikan harga minyak dunia mungkin terjadi dalam 4-5 hari dan akan kembali normal.

Fokus

Presiden menargetkan Indonesia bebas dari kemiskinan pada 2045.

Muluk-muluk, Janji Politik Anies Banyak tak Terealisasi

Tri Subarkah
01/2/2022 14:48
Muluk-muluk, Janji Politik Anies Banyak tak Terealisasi
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan(MI/Vicky Gustiawan)

JANJI politik Anies Baswedan saat kampanye pemilihan gubernur DKI Jakarta dinilai muluk-muluk, sehingga menyebabkan banyak program yang tak terealisasi. Hal itu disampaikan pengamat kebijakan publik Trubus Rahadiansyah.

Ketika Pilgub 2017, Anies yang berpasangan dengan Sandiaga Uno diketahui berhadapan dengan petahana Basuki Tjahaja Purnama dan Djarot Saiful Hidayat. Dengan lawan kuat saat itu, Trubus menilai janji politik Anies - Sandi ditujukkan untuk menggaet suara masyarakat.

"Memang pada saat janji itu sangat politis ya, karena kan saat itu sama Pak Uno ya, sedangkan pesaingnya Pak Ahok, incumbent, jadi kelihatan sekali kesan muluk-muluknya tinggi," kata Trubus saat dihubungi, Selasa (1/2).

Ia menguraikan beberapa janji yang tidak teralisasi dengan maksimal, di antaranya program rumah DP Nol Rupiah, pengendalian banjir, dan pemberdayaan ekonomi melalui OK OCE. Selain itu, Trubus juga menyinggung mengenai penataan kampung yang hanya berhasil pada Kampung Akuarium.

"Selain Akuarium, yang lainnya enggak berhasil. Pak Anies ini kan antipenggusuran, karena itu penataan kampungnya banyak gagal," ujarnya.

Baca juga: Anies Baswedan tak Patuhi Rencana Tata Ruang

Sikap antipenggusuran ini, lanjut Trubus, mencermikan kehati-hatian yang dilakukan Anies. Sebab, penggusuran itu sendiri bersentuhan dengan hajat hidup orang banyak. Trubus menyebut sikap itu disebabkan karena Anies tidak memiliki kendaraan politik.

"Kalkulasi politiknya tinggi karena enggak ada parpolnya itu," jelasnya.

"Pak Anies kan maju (sebagai Gubernur) tidak ada parpolnya, dia bukan orang parpol. Jadi dukungan dari DPRD ini enggak optimal juga," tukas Trubus.

Anies dilantik sebagai Gubernur DKI Jakarta pada 16 Oktober 2017. Masa kepemimpinannya akan habis tahun ini. Nantinya, jabatan Gubernur DKI akan diisi oleh penjabat kepala daerah sampai Pilgub 2024 dilaksanakan.(OL-5)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya