Headline

Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

Jakarta tak Bisa Andalkan Gravitasi untuk Alirkan Air ke Laut

Putri Anisa Yuliani
02/9/2021 17:39
Jakarta tak Bisa Andalkan Gravitasi untuk Alirkan Air ke Laut
Warga beraktivitas di dekat bangunan yang terendam air laut di kawasan Penjaringan, Jakarta.(Antara)

DINAS Sumber Daya Air DKI Jakarta menyatakan kondisi permukaan tanah di wilayah Jakarta mengalami penurunan yang sangat signifikan, khususnya di bagian pesisir.

Sebelum 2007, laju penurunan permukaan muka tanah di Jakarta mencapai 10 cm per tahun. Dengan berbagai upaya hingga 2017, lajunya dapat ditekan. Namun, penurunan permukaan tanah di wilayah Ibu Kota terus berlanjut, sehingga kondisinya menjadi tidak normal.

Seiring penurunan permukaan tanah di Jakarta, air sungai tidak lagi dapat mengalir dengan normal mengikuti gravitasi ke laut. Hal itu disebabkan kondisi permukaan di pesisir dan tengah Jakarta yang sama-sama sudah menurun. Apalagi, permukaan air laut terus meningkat.

Baca juga: Anies Klaim Tinggal 5 Titik di DKI yang Alami Penurunan Tanah

"Misalnya hujan turun di Bundaran HI, itu tidak bisa lagi mengalir langsung gravitasi ke laut. Harus dikirim ke Waduk Melati dan dipompa ke laut," jelas Kepala Dinas Sumber Daya Air DKI Yusmada Faizal dalam seminar virtual, Kamis (2/9).

"Begitu juga air di Istana Negara harus mengalir ke Waduk Pluit dan dipompa. Ini menunjukkan kondisi di Jakarta tidak bisa lagi mengandalkan gravitasi, karena ada kondisi di bawah pemrukaan laut," imbuhnya.

Baca juga: Bantah Joe Biden, Pakar ITB: Jakarta Tidak Tenggelam Semudah Itu

Agar wilayah Jakarta tidak tenggelam, pihaknya harus mengantisipasi bencana banjir akibat ketidaknormalan kondisi tersebut. Berbagai langkah yang dilakukan, seperti membenahi 13 sungai, serta membangun waduk, situ, embung dan polder.

"Sistem waduk dan polder ini harus kita tingkatkan," pungkas Yusmada.

Pihaknya juga mengingatkan bahwa tanggul laut harus dilanjutkan. Sebab, tanggul laut dapat mencegah Jakarta mengalami banjir rob selama gelombang air laut meninggi. Dalam pembangunan tanggul laut, Jakarta bekerja sama dengan Kementerian PUPR.(OL-11)

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya