Headline

Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.

Fokus

Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.

Pedagang Tanah Abang Kucing-kucingan dengan Satpol PP

Yakub Pryatama Wijayaatmaja
16/7/2021 14:02
Pedagang Tanah Abang Kucing-kucingan dengan Satpol PP
Warga melintas di dekat Pasar Tanah Abang yang tutup saat Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat(MI/ANDRI WIDIYANTO)

KAWASAN Tanah Abang tampak lebih sepi jika dibandingkan dengan hari-hari biasanya. Adanya PPKM Darurat di tengah pandemi covid-19 sangat berpengaruh bagi kalangan masyarakat menengah bawah, khususnya bagi para pedagang di Tanah Abang, Jakarta Pusat (Jakpus).

Bahkan, pedagang di Tanah Abang terpaksa kucing-kucingan buka kios demi sesuap nasi, meski dipaksa tutup oleh pemerintah.

Aksi kucing-kucingan pedagang dengan aparat tak terelakkan saat gabungan polisi dan Satpol PP melakukan patroli di Jalan Jati Baru X, Tanah Abang.

Adapun patroli itu dipimpin oleh Kanit Patroli Polsek Tanah Abang Kompol Margiyono yangdiikuti sekitar 25 personel. Margiyono, melalui pengeras suara meminta para pedagang bersabar untuk tidak membuka toko terlebih dahulu selama masa PPKM Darurat.

Margiyono menuturkan bahwa mereka tidak bergerak di sektor kritikal dan esensial. Jika tak patuh, aparat kepolisian mengancam akan mengenakan sanksi pidana bagi pedagang yang kedapatan buka toko.

Baca juga: Sudah 14 Hari PPKM Darurat, Bansos Tunai Perlu Segera Disalurkan

"Mohon bersabar ya bapak, ibu, tutup dulu jualannya selama PPKM Darurat. Kalian bukan termasuk esensial dan kritikal soalnya. Kalau ketahuan buka, reserse kami bisa memproses dengan pidana," ucap Margiyono saat berpatroli.

Usai patroli, pedagang di Tanah Abang mulai memenuhi kembali tokonya.

Salah satu pedagang, Amin (bukan nama sebenarnya), menyebut bahwa PPKM Darurat membuat sengsara hidup keluarganya.

Pria yang sudah 15 tahun berjualaj di Tanah Abang sudah tak tahu lagi harus cari uang untuk membiayai makan keluarga selain dengan berjualan.

"PPKM itu bukan solusi. Yang jelas depan mata itu kelaparan semua," ucapnya.

Amin pun berharap agar PPKM Darurat segera berakhir dan ia bisa berjualan dengan tenang tanpa kucing-kucingan dengan petugas. "Saya juga tidak mau egois. Tapi keadaan yang membuat saya harus tetap berjualan," pungkasnya. (OL-4)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Akhmad Mustain
Berita Lainnya