Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
TIGA orang pegawai minimarket di Jalan Abdul Wahab, Kota Depok, Jawa Barat, dibacok dengan golok oleh segerombolan perampok.
Akibat tebasan golok, tiga pegawai minimarket mengalami luka terbuka di punggung, tangan dan jari. Kepala Polsek Metropolitan Sawangan AKP Rio Michael Tobing mengatakan pelaku membacok karyawan minmarket dengan senjata tajam jenis golok pada Kamis (17/6) pukul 23.00 WIB.
"Tiga korban berinisial DAS, MAR dan MS menderita luka terbuka yang cukup parah di punggung, tangan dan jari," jelas Rio, Jumat (18/6).
Baca juga: Senjata Rakitan Macet, Begal Lintas Provinsi Ditangkap di Tasik
Saat kejadian, ketiga karyawan tengah menghitung uang hasil penjualan produk di minimarket tersebut. Lalu, gerombolan perampok datang ke minimarket dengan mengendarai tiga unit sepeda motor. Para perampok kemudian melakukan serangan secara membabi buta.
"Posisi minimarket saat didatangi gerombolan perampok, kondisinya sudah tutup. Namun, tiga pegawai masih di dalam untuk melakukan penghitungan uang penjualan," imbuh Rio.
Baca juga: Waspada, Unggahan di Instagram Bisa Jadi Pintu Perampokan
Sebelum membacok, gerombolan penjahat memaksa tiga pegawai untuk menyerahkan uang, seraya mengingatkan jangan teriak. Meski mendapat ancaman dibacok, tiga karyawan tersebut tidak peduli hingga membuat gerombolan perampok marah.
Dua dari gerombolan langsung membacok punggung dan lengan dan jari DAS, MAR dan MS. "Sedangkan anggota gerombolan lainnya mengambil uang Rp30,5 juta. Mereka segera kabur dengan menaiki tiga motor yang parkir di halaman minimarket," pungkasnya.
Hingga saat ini, pihak kepolisian masih meminta keterangan dari sejumlah saksi di lokasi kejadian, serta menyita sejumlah barang bukti. “Kami amankan dua bilah golok yang digunakan dan ditinggalkan gerombolan perampok di lokasi kejadian,” tutup Rio.(OL-11)
Ia mengisahkan, kejadian itu terjadi pada 2 November 2012 dan berlangsung selama 25 menit. Kala itu, ia yang sedang mengendarai mobil usai latihan sedang berhenti di lampu merah.
Pemain belakang berusia 31 tahun itu dipaksa membuka berangkas di rumahnya dan menyerahkan jam dan perhiasan di bawah todongan senjata api pada Jumat (16/4) dini hari.
KEPOLISIAN Prancis, Selasa (18/5) menangkap empat orang tersangka dalam kasus perampokan di rumah pemain belakang Paris Saint-Germain (PSG) Marquinhos.
Menurut laporan di media Inggris, rumah Sterling dibobol penyusup bersenjata saat keluarganya berada di rumah tersebut pada Sabtu (3/12) malam waktu setempat.
Bek Bosnia dan Herzegovina berusia 29 tahun itu bermain penuh, Sabtu (21/1) dini hari WIB, di kandang Rennes, saat rumahnya yang ditinggali oleh anak dan kekasihnya di Cassis disatroni rampok.
Aksi perampokan di kediaman Di Maria membuat pemain Argentina itu kehilangan sekitar 40 jam tangan mewah, perhiasan, dan uang tunai dengan nilai total sekitar 500 ribu euro.
Dalam pernyataan resmi, klub mengaku telah mengumpulkan semua bukti penyerbuan dan perusakan yang dilakukan suporter. Aksi brutal suporter dinilai sangat memalukan.
Larangan penembakan gas air mata itu termaktub dalam Pasal 31. Perpol juga mengatur peralatan keamanan yang dapat dibawa oleh anggota Polri.
Kegiatan tersebut digelar untuk menyamai persepsi, cara bertindak dan kewajiban, serta larangan bagi personel dalam pelaksanaan pengamanan stadion bola.
Sebelumnya, pihak kepolisian telah mengamankan sejumlah terduga pelaku. Insiden di kawasan Tangerang itu terjadi setelah laga Persis Solo melawan Persita Tangerang.
Seluruh satuan tugas pengamanan stadion klub Liga 1, Liga 2 dan Liga 3 harus menerapkan manajemen pengamanan yang dirumuskan oleh Polri dalam setiap pertandingan.
PERTANDINGAN antara Persija Jakarta melawan Persib yang awalnya akan berlangsung pada Sabtu (4/3) sore dipastikan ditunda, karena kepolisian tidak memberikan ijin.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved