GUBERNUR DKI Jakarta, Anies Baswedan, mengutarakan sejumlah strateginya dalam menghadapi pandemi covid-19 yang saat ini makin menghawatirkan.
Strategi yang pertama, mendapatkan kepercayaan penuh dari rakyat sehingga bisa berkolaborasi dalam menangani covid-19. Karena pemerintah dan masyarakat berjalan bersama bertahun tahun untuk urusan sangat pribadi dan perlindungan diri.
“Pakai masker, jaga jarak itu amat pribadi, harus rakyat percaya Pemprov DKI mengatakan senyatanya,” kata Anies di Webinar yang digelar BPK.
Strategi yang kedua, dari aspek teknis. Berupa kebijakan terkait pembagian waktu pembatasan di 50%, di 20% pembatasan. Termasuk kebijakan yang di awal Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) menjadi Penerapan Pembatasan Kegiatan asyarakat (PPKM).
Kemudian melakukan peningkatkan kapasitas testing sehingga meningkat 13 kali. Adapun untuk saat ini kapasitas 8 kali dari standar minimal WHO. Menurutnya, positivity rate di Jakarta menjadi akurat karena syarat minimum dipenuhi.
Baca juga: Pasien Covid-19 di RSD Wisma Atlet Tembus 5.730 Orang
Adapun strategi yang ketiga, yakni peningkatan kapasitas vaksinasi di wilayah Ibu Kota. Hal ini dilakukan dengan semua unsur pekerjaan bersama. Terdapat 2 komponen utama yakni, sisi suplai dan sisi demand. Artinya bagaimana bisa mendatangkan warga dan ada yang inisiatif untuk vaksinasi yang harus dimobiliasi.
“Dengan 3 strategi ini kita berharap bisa mempercepat tumbunya imunitas warga. Dan dengan begitu kita bisa memasuki masa ujung pandemi ini di Ibu Kota. Saya garis bawahi di masa krisis ini, kesempatan melakukan perubahan, kami banyak melakukan terobosan, Insya Allah kemudian akan memberikan manfaat menjadi kota yang tangguh dan resilience,” ungkapnya. (OL-4)