Masuk Zona Merah, Satu Sekolah di DKI Batal Uji Coba PTM

Putri Anisa Yuliani
10/6/2021 16:18
Masuk Zona Merah, Satu Sekolah di DKI Batal Uji Coba PTM
Ilustrasi petugas sekolah merapikan ruang kelas jelang pembelajaran tatap muka.(MI/Andri Widiyanto)

SATU sekolah di wilayah DKI Jakarta batal menjalankan uji coba pembelajaran tatap muka (PTM) tahap 2, yang seharusnya dimulai pada 9 Juni. Adapun sekolah tersebut ialah SMA MH Thamrin yang berlokasi di Jakarta Timur. 

Kasubbag Humas Dinas Pendidikan DKI Taga Radja mengatakan sekolah itu sebenarnya sudah lulus asesmen dua tahap yang dilangsungkan oleh Disdik DKI. Kemudian, lebih dari 50% orang tua peserta didik juga setuju apabila sekolah menggelar tatap muka. 

Baca juga: Kemendikbudristek Sebut 60% Sekolah Siap Gelar PTM Terbatas

Kedua syarat ini pun mampu meloloskan SMA MH Thamrin untuk ikut uji coba PTM tahap 2 bersama 225 sekolah lainnya. Namun, uji coba PTM tahap 2 di sekolah tersebut harus batal. Pasalya, SMA MH Thamrin berada di Kelurahan Bambu Apus, yang merupakan wilayah zona merah covid-19.

"Iya harus batal. Tidak bisa PTM karena wilayahnya zona merah, di Bambu Apus itu kan," ujar Taga saat dihubungi Media Indonesia, Kamis (10/6).

Lebih lanjut, dia menjelaskan bahwa sebanyak 3 RW di sekitar area lokasi sekolah telah dikategorikan sebagai wilayah zona merah covid-19, karena lonjakan kasus aktif. Hal ini menunjukkan bahwa risiko penularan covid-19 di sekitar sekolah sangat tinggi.

Baca juga: DKI Buka Vaksinasi untuk Usia 18 Tahun Ke Atas, Syaratnya Cuma KTP

"Sehingga dari Pak Lurah, kepala sekolah dan komite sekolah menunda untuk pelaksanaan PTM," imbuh Taga.

Kendati demikian, siswa tetap melakukan pembelajaran daring seperti sebelumnya. Saat ini, kegiatan yang dilakukan adalah ujian kenaikan kelas. Namun, pihak guru tetap mengajar dari sekolah, sementara siswa berada di rumah.

"Karena Rabu kemarin itu harusnya jadwal 'blended learning'. Jadi guru tetap mengajar dari sekolah, anak-anak masih di rumahnya. Ujian ya ujian tetap. Namanya juga lagi pandemi covid-19," tukasnya.(OL-11)
 

 

 

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya