Pemprov DKI Hadirkan Lagi Gerakan Baca Jakarta

 Hilda Julaika
05/6/2021 11:43
Pemprov DKI Hadirkan Lagi Gerakan Baca Jakarta
Warga tengah membaca buku di Ruang Baca Stasiun MRT Dukuh Atas, Jakarta.(MI/ANDRI WIDIYANTO)

DINAS Perpustakaan dan Kearsipan (Dispusip) Provinsi DKI Jakarta kembali menyelenggarakan Gerakan Baca Jakarta selama 30 hari. Hal ini dilakukan untuk mewujudkan ekosistem membaca yang berkelanjutan sehingga menjadi sebuah kebiasaan.

Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi DKI Jakarta, Wahyu Haryadi, mengatakan Gerakan Baca Jakarta adalah sebuah tantangan membaca selama 30 hari yang akan dimulai pada 14 Juni hingga 13 Juli 2021 dan ditujukan kepada anak usia sekolah.

“Sehingga, diharapkan, Baca Jakarta menjadi sebuah gerakan awal yang dapat melahirkan gerakan-gerakan literasi lain dan memberikan dampak jangka panjang terhadap peningkatan pembudayaan kegemaran membaca di DKI Jakarta,”kata Wahyu dalam keterangan resminya, Sabtu (5/6).

Wahyu menjelaskan, selain peserta anak, peran anggota keluarga lainnya juga dibutuhkan sebagai pendamping dalam menyelesaikan tantangan baca ini.

Anggota keluarga lainnya diharapkan dapat memberikan pendampingan kepada peserta anak dalam kegiatan membaca, membuat ringkasan, maupun melakukan publikasi kegiatan yang telah dilakukan oleh peserta anak.

Dispusip DKI Jakarta sebagai penyelenggara juga menggandeng Dinas Pendidikan, Dinas PPAPP, Unsur Kecamatan, Unsur Kelurahan, Tim Penggerak PKK, Pengelola RPTRA, serta komunitas-komunitas literasi yang berada di DKI Jakarta untuk ikut serta berkolaborasi melakukan sosialisasi mendukung Baca Jakarta.

Sehingga, kegiatan ini dapat menjadi suatu gerakan literasi yang melibatkan seluruh elemen masyarakat yang ada di lingkungan DKI Jakarta.

Menurut Wahyu, Gerakan Baca Jakarta tahun ini hadir dengan format berbeda dari tahun sebelumnya lantaran masih dalam situasi pandemi covid-19. Kegiatan kali ini dilakukan secara online, sehingga peserta dapat menjadikan rumah/tempat tinggalnya masing-masing sebagai ruang baca.

Adapun sumber bacaan dalam kegiatan ini pun bisa didapatkan dari berbagai sumber. Sumber-sumber bacaan digital, seperti iJakarta, iPusnas, Let’s Read (The Asia Foundation), dan sumber bacaan digital lainnya adalah sumber bacaan utama yang dapat dimanfaatkan oleh peserta.

Selain itu, peserta yang memiliki koleksi buku tercetak pun dapat memanfaatkannya sebagai sumber bacaan dalam kegiatan ini.

“Kegiatan ini diharapkan menjadi salah satu alternatif dalam mengisi waktu luang anak karena masih banyaknya fasilitas publik yang ditutup akibat pandemi covid-19. Setelah menyelesaikan tantangan baca selama 30 hari, seluruh peserta akan mendapatkan e-sertifikat,” pungkasnya. (Hld/OL-09)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Deri Dahuri
Berita Lainnya