Headline
Indonesia optimistis IEU-CEPA akan mengerek perdagangan hingga Rp975 triliun.
Indonesia optimistis IEU-CEPA akan mengerek perdagangan hingga Rp975 triliun.
Tiga sumber banjir Jakarta, yaitu kiriman air, curah hujan, dan rob.
UNIVERSITAS Nahdlatul Wathan Mataram menggelar kegiatan literasi keuangan bertajuk “Muda Bersinergi, Muda Pintar Atur Kelola Uang Digital” dengan menggandeng perusahaan fintech lending Rupiah Cepat, PinjamDuit dan Kredinesia.
Acara ini berhasil menyedot antusiasme ratusan mahasiswa yang hadir untuk memperdalam pemahaman mereka terhadap layanan keuangan digital yang kini semakin dekat dengan kehidupan sehari-hari. Literasi keuangan menjadi fokus utama, seiring pesatnya perkembangan teknologi finansial (fintech) yang membuka akses lebih luas, namun juga menyimpan risiko apabila digunakan tanpa pemahaman yang memadai.
Perwakilan dari RupiahCepat, Aulia Maghfiroh selaku PR Specialist, menyampaikan pentingnya peran generasi muda dalam membentuk masa depan keuangan digital yang lebih bertanggung jawab.
“Kami percaya, generasi digital tidak boleh hanya jadi pengguna—mereka harus menjadi pencipta solusi, berani bertanya, dan mampu memilih platform yang legal dan etis. RupiahCepat berkomitmen untuk terus hadir di tengah masyarakat, terutama kalangan mahasiswa, agar literasi keuangan tidak hanya menjadi wacana, tetapi menjadi bekal hidup dalam mengambil keputusan finansial yang cerdas,” ujar Aulia.
Dalam diskusi interaktif yang digelar, mahasiswa diajak mengenali lebih dalam cara kerja platform fintech peer-to-peer (P2P) lending, memahami perbedaan layanan legal dan ilegal, serta mengenal risiko dan manfaat dari pemanfaatan teknologi finansial. Data OJK tahun 2022 menunjukkan inklusi keuangan Indonesia sudah mencapai 85,10%, namun literasi keuangan masih tertinggal di angka 49,68%. Hal ini menunjukkan masih perlunya edukasi yang masif, terutama di kalangan mahasiswa.
Sejalan dengan semangat tersebut, inisiatif penggantian istilah “pinjol” menjadi Pindar Pinjaman Daring Aman dan Responsif) juga diperkenalkan dalam forum ini sebagai upaya strategis menghapus stigma negatif dan mendorong edukasi berbasis solusi.
Sebagai perusahaan fintech lending resmi yang terdaftar dan berizin di OJK, RupiahCepat menegaskan komitmennya dalam mendukung program literasi dan inklusi keuangan nasional melalui berbagai kegiatan edukatif di berbagai daerah, termasuk kampus-kampus di luar Pulau Jawa.
“Kami memandang literasi keuangan sebagai pondasi utama dalam membentuk generasi muda yang tangguh secara ekonomi. Edukasi seperti ini bukan hanya bermanfaat bagi individu, tetapi juga bagi pembangunan ekosistem keuangan digital yang aman, sehat, dan berkelanjutan di Indonesia,” tambah Aulia dalam pernyataan resmi.
Kegiatan serupa seperti ini dapat terus dikembangkan dan menjangkau lebih banyak institusi pendidikan agar semakin banyak generasi muda Indonesia yang mampu memahami, mengelola, dan memanfaatkan layanan keuangan digital secara bijak dan bertanggung jawab. (H-2)
Literasi keuangan bukan hanya penting di kota besar seperti Jakarta, tetapi juga bagi masyarakat di daerah-daerah.
Berdasarkan survei Dana Pensiun Lembaga Keuangan (DPLK) 2023, 9 dari 10 pekerja di Indonesia sama sekali tidak siap memasuki masa pensiun
Sepanjang Januari hingga Mei 2025, layanan ini membukukan 443 juta transaksi, didukung oleh 1,19 juta agen yang tersebar di 67.013 desa di seluruh Indonesia.
Lo Kheng Hong menekankan mahasiswa agar tidak mudah tergiur janji keuntungan cepat. Karena itu pentingnya kesabaran dalam berinvestasi.
Orangtua, pendidik, dan berbagai lembaga kini mulai menyasar kalangan anak dan remaja untuk menanamkan literasi keuangan yang bisa menyeimbangkan kebutuhan dan keinginan.
PT Pembiayaan Digital Indonesia (AdaKami) ambil bagian dalam kegiatan Fintech Lending Days (FLD) 2025 yang diselenggarakan Asosiasi Fintech Pendanaan Bersama Indonesia di Kota Sorong.
Jumlah total rekening yang dilaporkan mencapai 267.962 rekening, dengan nilai kerugian masyarakat tercatat sebesar Rp3,4 triliun.
Bank Woori Saudara Cabang Garut menggelar edukasi literasi keuangan di SDN Regol 4 dan SMK Al-Istiqomah Garut.
Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) mengajak para pelaku usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) untuk lebih memahami literasi keuangan dengan baik.
Edukasi finansial bertajuk Investing in Youth, Empowering Communities. Program ini menyasar 300 siswa dari tiga sekolah menengah atas di Jakarta dan Depok.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved