Headline

AS ikut campur, Iran menyatakan siap tutup Selat Hormuz.

Fokus

Tren kebakaran di Jakarta menunjukkan dinamika yang cukup signifikan.

Tingkatkan Literasi Keuangan Digital Mahasiswa di Mataram, Generasi Digital Harus Berani Cerdas

Media Indonesia
24/6/2025 13:15
Tingkatkan Literasi Keuangan Digital Mahasiswa di Mataram, Generasi Digital Harus Berani Cerdas
Ilustrasi(Dok Universitas Nahdlatul Wathan Mataram )

UNIVERSITAS Nahdlatul Wathan Mataram menggelar kegiatan literasi keuangan bertajuk “Muda Bersinergi, Muda Pintar Atur Kelola Uang Digital” dengan menggandeng perusahaan fintech lending Rupiah Cepat, PinjamDuit dan Kredinesia.

Acara ini berhasil menyedot antusiasme ratusan mahasiswa yang hadir untuk memperdalam pemahaman mereka terhadap layanan keuangan digital yang kini semakin dekat dengan kehidupan sehari-hari. Literasi keuangan menjadi fokus utama, seiring pesatnya perkembangan teknologi finansial (fintech) yang membuka akses lebih luas, namun juga menyimpan risiko apabila digunakan tanpa pemahaman yang memadai.

Perwakilan dari RupiahCepat, Aulia Maghfiroh selaku PR Specialist, menyampaikan pentingnya peran generasi muda dalam membentuk masa depan keuangan digital yang lebih bertanggung jawab.

“Kami percaya, generasi digital tidak boleh hanya jadi pengguna—mereka harus menjadi pencipta solusi, berani bertanya, dan mampu memilih platform yang legal dan etis. RupiahCepat berkomitmen untuk terus hadir di tengah masyarakat, terutama kalangan mahasiswa, agar literasi keuangan tidak hanya menjadi wacana, tetapi menjadi bekal hidup dalam mengambil keputusan finansial yang cerdas,” ujar Aulia.

Dalam diskusi interaktif yang digelar, mahasiswa diajak mengenali lebih dalam cara kerja platform fintech peer-to-peer (P2P) lending, memahami perbedaan layanan legal dan ilegal, serta mengenal risiko dan manfaat dari pemanfaatan teknologi finansial. Data OJK tahun 2022 menunjukkan inklusi keuangan Indonesia sudah mencapai 85,10%, namun literasi keuangan masih tertinggal di angka 49,68%. Hal ini menunjukkan masih perlunya edukasi yang masif, terutama di kalangan mahasiswa.

Sejalan dengan semangat tersebut, inisiatif penggantian istilah “pinjol” menjadi Pindar Pinjaman Daring Aman dan Responsif) juga diperkenalkan dalam forum ini sebagai upaya strategis menghapus stigma negatif dan mendorong edukasi berbasis solusi.

Sebagai perusahaan fintech lending resmi yang terdaftar dan berizin di OJK, RupiahCepat menegaskan komitmennya dalam mendukung program literasi dan inklusi keuangan nasional melalui berbagai kegiatan edukatif di berbagai daerah, termasuk kampus-kampus di luar Pulau Jawa.

“Kami memandang literasi keuangan sebagai pondasi utama dalam membentuk generasi muda yang tangguh secara ekonomi. Edukasi seperti ini bukan hanya bermanfaat bagi individu, tetapi juga bagi pembangunan ekosistem keuangan digital yang aman, sehat, dan berkelanjutan di Indonesia,” tambah Aulia dalam pernyataan resmi.

Kegiatan serupa seperti ini dapat terus dikembangkan dan menjangkau lebih banyak institusi pendidikan agar semakin banyak generasi muda Indonesia yang mampu memahami, mengelola, dan memanfaatkan layanan keuangan digital secara bijak dan bertanggung jawab. (H-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Indrastuti
Berita Lainnya