Headline

Kenaikan harga minyak dunia mungkin terjadi dalam 4-5 hari dan akan kembali normal.

Fokus

Presiden menargetkan Indonesia bebas dari kemiskinan pada 2045.

Bima Tetapkan Klaster Covid-19 Griya Melati KLB Kota Bogor

Dede Susianti
24/5/2021 09:45
Bima Tetapkan Klaster Covid-19 Griya Melati KLB Kota Bogor
Petugas keamanan berjaga di depan gerbang masuk Perumahan Griya Melati, Kelurahan Bubulak, Kota Bogor, Jawa Barat, Kamis (20/5/2021)(Ant/Arif Firmansyah)

WALI Kota Bogor Bima Arya Sugiarto yang juga Ketua Satgas Covid-19 Kota Bogor menyatakan apa yang terjadi Perumahan Griya Melati, Kecamatan Bogor Barat adalah Kasus Luar Biasa (KLB).

"Semua nanti di supply dan dibantu. Griya Melati ini saya nyatakan kejadian luar biasa (KLB) dan diberlakukan pembatasan aktivitas," tegasnya melalui rilis reami yang dikeluarkan Humas Pemkot Bogor, Senin (24/5).

Berdasarkan data per Minggu (23/5), data warga di Perumahan Griya Melati yang terkonfirmasi positif covid-19 bertambah, sehingga totalnya menjadi 58 kasus.

Pada Minggu (23/5) sore, pihak Satgas Covid-19 Kota Bogor mengambil kebijakan untuk memindahkan atau menempatkan mereka di tempat isolasi khusus.

Sebanyak 57 pasien dari 58 warga di perumahan tersebut, dievakuasi ke pusat isolasi Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan BPKP Ciawi, Kabupaten Bogor. Sementara satu pasien terkonfirmasi covid-19 lainnya menjalani isolasi di Rumah Sakit Karya Bakti Pertiwi.

Seluruh pasien dijemput di rumah masing-masing menggunakan dua bus Dinas Perhubungan Kota Bogor dan dua ambulance yang dikawal petugas Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Bogor dan kepolisian dari Polresta Bogor Kota.

"Jadi, sampai hari ini tercatat ada 58 warga Griya Melati dinyatakan positif. Bertambah dari sebelumnya 46 orang, karena saya minta yang kemarin di tes antigen agar kembali melakukan tes PCR," ungkap Bima Arya di Perumahan Griya Melati.

Menurutnya, dilakukan tes ulang PCR karena hasil tes antigen tidak menjamin. Bahkan menurutnya, sekarang pun jika hasil PCR negatif namun pasien ada gejala klinis covid-19 harus diproses. Hal itu khawatir merupakan jenis baru covid-19.

"Sekarang kami sedang menunggu, mudah-mudahan dalam satu minggu keluar hasilnya. Melihat tingkat penyebarannya cepat dan banyak, kami antisipasi jangan sampai ini tren baru. Saya pun sudah kontak dengan Pak Menteri Kesehatan dan akan mengirim tim ke Kota Bogor," ujarnya.

Bima Arya menuturkan, saat ini fokus di Kota Bogor yakni pasien yang sakit, semuanya harus dievakuasi ke BPKP Ciawi atau ke Rumah Sakit jika gejalanya berat. Sementara mereka yang sehat dan dinyatakan negatif tetap diminta untuk karantina atau tidak kemana-mana.

Pihaknya juga terus memastikan agar jangan sampai klaster ini menyebar ke pemukiman lain. Sehingga akan memastikan petugas, pengunjung dan lainnya dibatasi secara ketat. Petugas pun dipastikan personilnya tidak berganti-ganti dan memakai alat pelindung diri (APD) maksimal.

"Termasuk pendataan kontak erat siapa saja yang sempat datang ke Griya Melati agar tidak menyebar luas,"pungkasnya.

Sementara itu, Kepala Dinkes Kota Bogor, Sri Nowo Retno mengatakan, hasil pemeriksaan swab jumat lalu di Litbangkes, yakni Pemeriksaan Whole Genom Sequencing (WGS) terhadap kasus positif dan pemeriksaan PCR terhadap kontak erat yang baru diketahui hasilnya ada 13 sampel.

"Jadi, penambahan kasus positif hari ini 12 orang, total menjadi 58 orang pasien terkonfirmasi positif covid-19," katanya. (OL-13)

Baca Juga: Ada Klaster Keluarga, Komplek Griya Melati Kota Bogor Dikarantina



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Muhamad Fauzi
Berita Lainnya