Headline

Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.

Fokus

Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.

Pengamat Sarankan Perlunya Pengaturan Kunjungan ke Tanah Abang

Putri Anisa Yuliani
04/5/2021 16:55
Pengamat Sarankan Perlunya Pengaturan Kunjungan ke Tanah Abang
Kerumunan akibat lonjakan pengunjung di pasar tanah abang, minggu (2/5)(Antara)

PENGAMAT tata kota Yayat Supriyatna mengatakan ada beberapa langkah yang dapat dilakukan oleh Pemprov DKI bersama PT KAI untuk mencegah membludaknya Pasar Tanah Abang dan Stasiun Tanah Abang dari kepadatan warga.

Salah satunya dengan mengatur operasional pasar baik jam beroperasi hingga kios yang berdagang. Seperti saat di masa PSBB sebelumnya, Pemprov DKI memberlakukan nomor ganjil genap bagi kios agar hanya 50% kios di Tanah Abang yang dapat buka. Hal ini menurut Yayat dapat mengurangi jumlah orang yang berbelanja ke Tanah Abang.

"Ada ganjil genap kios. Jadi yang buka hanya 50%. Orang dengan sendirinya akan berkurang minatnya ketika tahu toko sedikit yang buka. Selain kurang minat, waktu berbelanja mereka jadi lebih singkat," kata Yayat saat dihubungi, Selasa (4/5).

Selain itu, jam operasional juga harus dilakukan pengubahan. Semisal pasar beroperasi lebih pagi dan tutup lebih awal untuk menghindari warga yang berbelanja pulang bersamaan dengan selesainya jam kerja.

Baca juga: Bus Gratis dari Tanah Abang Dipadati Penumpang, Ini Kata Dishub

Sementara di akhir pekan, jam operasional pasar dapat dibagi menjadi beberapa bagian agar pengunjung di dalam pasar tetap dalam batas 50%.

"Dengan demikian jadi tidak ada pertemuan antara orang yang baru pulang kerja dengan yang baru pulang dari pasar," terangnya.

Dengan pola ini, tidak ada pihak yang dirugikan. Semisal dengan pola yang dilakukan saat ini yakni menutup Stasiun Tanah Abang pada pukul 15.00-19.00 menurut Yayat lebih merugikan para pekerja yang menggunakan KRL secara rutin. Terlebih warga yang berbelanja bukanlah warga yang rutin menggunakan KRL.

"Dengan demikian lebih fleksibel baik dari KRL maupun dari Pasar Jaya," tandasnya. (OL-4)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Akhmad Mustain
Berita Lainnya