Headline

Dengan bayar biaya konstruksi Rp8 juta/m2, penghuni Rumah Flat Menteng mendapat hak tinggal 60 tahun.

Fokus

Sejumlah negara berhasil capai kesepakatan baru

Begini Cara Pemprov DKI Cegah Kebakaran di Masa Pandemi          

Putri Anisa Yuliani
25/2/2021 22:01
Begini Cara Pemprov DKI Cegah Kebakaran di Masa Pandemi          
Pemadam kebakatan mendinginkan sisa api bekas kebakaran pemukiman di Bendungan Hilir, Desember 2020(Antara/Sigid Kurbniawa)

WABAH covid-19 membuat ruang gerak Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Gulkarmat) DKI Jakarta untuk menyosialisasikan pencegahan kebakaran terganggu. 

Namun demikian, Dinas Gulkarmat DKI tetap melakukan serangkaian upaya untuk mencegah kebakaran terutama di permukiman warga. Terlebih lagi, di musim penghujan ini rawan terjadi kebakaran akibat korsleting listrik. 

Kepala Bidang Penyelamatan Dinas Gulkarmat DKI Jakarta Suheri mengatakan, sosialisasi secara masif dilakukan melalui pengeras suara di berbagai tempat ibadah di permukiman.

"Ada program sosialisasi secara masif di setiap masjid dan musola dan keliling mengunakan 'motor fire'. Dengan situasi pandemi tetap kita menyosialisasikan dengan memperhatikan protokol kesehatan," jelas Suheri saat dihubungi, Kamis (25/2).

Menurutnya, upaya ini cukup efektif karena di masa pandemi, pihaknya tidak bisa melakukan sosialisasi tatap muka langsung yang dapat menimbulkan kerumunan.

Sementara untuk pengawasan pencegahan kebakaran di gedung-gedung juga tetap dilakukan. Selain itu, pihaknya juga mengadakan lomba pencegahan kebakaran dengan tetap memperhatikan protokol kesehatan. Kegiatan ini juga menggandeng Lembaga Sertifikasi Profesi Proteksi Kebakaran.

Baca juga : Kafe RM Nekat Langgar Jam Operasional Selama PSBB

"Kalau di gedung-gedung tetap melaksanakan pengawasan keselamatan kebakaran dan akan mengadakan lomba denganprrotokol kesehatan yang ketat untuk mengantikan 'fire drill' yang tidak bisa dilakukan saat pandemi, bisa dilihat di situs www.jakartafsc.com," terangnya.

Sepanjang Januari 2021 saja terjadi 96 kali kejadian kebakaran. Sementara sejak awal Februari hingga 24 Februari terjadi 88 kejadian kebakaran di Jakarta.

Hampir 50% kejadian kebakaran di Jakarta baik pada Januari maupun Februari menimpa bangunan perumahan. Korsleting listrik menjadi penyebab utama kejadian kebakaran. Terjadi 63 kebakaran di Januari dan 57 kebakaran pada Februari yang diakibatkan oleh korsleting listrik. 

Sementara itu, pada Januari terdapat 658 jiwa yang terdampak kebakaran. Kemudian total kerugian akibat kebakaran selama Januari adalah Rp7,44 miliar.

Kemudian pada Februari terdapat 311 jiwa terdampak kebakaran dengan total nilai kerugian mencapai Rp6,14 miliar. (OL-7)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Ghani Nurcahyadi
Berita Lainnya