Headline

Pemerintah merevisi berbagai aturan untuk mempermudah investasi.

Fokus

Hingga April 2024, total kewajiban pemerintah tercatat mencapai Rp10.269 triliun.

DPRD DKI Minta Warga Rayakan Imlek di Rumah Saja

Hilda Julaika
05/2/2021 10:00
DPRD DKI Minta Warga Rayakan Imlek di Rumah Saja
Penjual menunggu pembeli pernak-pernik Imlek yang dijual di kawasan Pasar Petak Sembilan, Glodok, Jakarta.(MI/Fahrullah)

WAKIL Ketua Komisi D DPRD DKI Nova Harivan Paloh meminta warga DKI mewaspadai potensi klaster covid-19 dari perayaan Imlek. Perayaan Tahun Baru Cina itu jatuh pada 12 Februari mendatang.

Nova mengingatkan masyarakat untuk tetap merayakan di rumah dan tidak melakukan kumpul-kumpul dalam jumlah besar. Pasalnya, hal itu rawan menjadi klaster covid-19.

“Yang paling utama, jangan kumpul-kumpul. Kalau merayakan ya merayakan di rumah saja bersama keluarga kecil di rumah,” kata Nova kepada Media Indonesia, Jumat (5/2).

Baca juga: DKI Jakarta Tambah Lima Rumah Sakit Rujukan Covid-19

Menurutnya, yang saat ini dikhawatirkan, adalah tingginya penularan dari klaster keluarga. Sehingga apabila pada saat perayaan Imlek ada perkumpulan keluarga besar sangat rawan penularan. Apalagi sampai jalan-jalan ke luar rumah dan berlibur ke luar kota.

“Jangan sampai berkumpul banyak. Kan sekarang yang paling tinggi klaster keluarga. Merayakan boleh saja tapi merayakan hanya bersama keluarga yang ada di rumah saja,” jelasnya.

Selain itu, perlu ada penerapan protokol kesehatan (prokes) di klenteng-klenteng. Perlu ada pencanangan secara merata dari setiap rumah ibadah jika menggelar perayaan. Dengan tujuan mencegah klaster penyebaran coviid-19.

Sebelumnya, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta memastikan perayaan Imlek tahun ini akan berlangsung dengan protokol kesehatan yang ketat. Pembatasan jumlah warga yang hendak beribadah ke klenteng akan dibatasi dengan giliran agar tidak terjadi kerumunan di masa pandemi covid-19.

Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) DKI Jakarta Taufan Bakri mengatakan pertemuan untuk membahas prokes saat perayaan Imlek sudah dilakukan bersama Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) DKI Jakarta.

"Sudah, sudah dibahas bersama FKUB. Pasti dengan prokes. Ya nanti dibatasi berapa termin berapa orang. Tentu dengan jaga jarak," ungkap Taufan saat dihubungi Media Indonesia, Kamis (4/2).

Taufan menyebutkan edaran resmi soal teknis penyelenggaraan ibadah di Hari Raya Imlek di klenteng akan disosialisasikan oleh pengurus Majelis Tinggi Agama Konghucu Indonesia (Matakin) wilayah DKI Jakarta. (OL-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya