Headline
Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.
Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.
Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.
DEPUTI Bidang Operasi Pencarian dan Pertolongan dan Kesiapsiagaan Badan SAR Nasional (Basarnas) Bambang Suryo Aji mengatakan pihaknya tengah menimbang akan melanjutkan pencarian korban dan serpihan pesawat Sriwijaya Air SJ-182. Ia akan mengevaluasi masa pencarian pertama yang berakhir Senin (18/1).
"Kita melihat hasil nanti karena kan perpanjangan pertama itu kan sampai dengan hari Senin. Nanti akan kita evaluasi bagaimana, apakah mau diperpanjang atau tidak menunggu hasil evaluasi besok," kata Bambang di JICT II Tanjung Priok, Jakarta Utara, Minggu (17/1).
Ia mengaku masih ada beberapa faktor untuk melanjutkan pencarian. Pertama, hingga Minggu (17/1) pagi, instrumen pesawat seperti Cokcpit Voice Recorder (CVR) belum ditemukan. Ia mengatakan memori CVR yang belum ditemukan akan dicari menggunakan robot bawah laut atau ROV di dasar laut.
"Itu maksimal bisa dilaksanakan yang terbaik adalah pada saat malam hari ketika tim penyelam sudah berkurang. Dia membutuhkan suasana di kedalaman yang jernih. Sehingga bisa maksimal melihat barang-barang yang ada di bawah," ujarnya.
Baca juga: 24 Korban Sriwijaya Air Teridentifikasi dari DNA dan Sidik Jari
Selain itu, faktor lainnya untuk melanjutkan pencarian, lanjut Bambang, karena belum semua korban teridentifikasi. Per hari ini, baru 24 korban yang telah teridentifikasi Tim Disaster Victim Identification (DVI) Polri.
"Nanti kita lihat perkembangannya apakah di sana berkurang atau lain karena pengaruh sudah terbawa arus dan sebagainya," imbuhnya.
Meski demikian, Bambang mengungkapkan cuaca menjadi kendala bagi tim untuk melakukan pencarian. Ia menuturkan angin serta arus bawah laut yang cukup kencang di sekitar area pencarian membuat sejumlah serpihan pesawat lumayan jauh terbawa, sehingga menyulitkan pencarian.
"Cuaca yang menjadi persoalan sekarang adalah memang cuaca, karena di tempat lokasi itu selain angin dan arus bawah itu yang cukup kencang mempengaruhi kita untuk melaksanakan pencarian khususnya untuk pencarian CVR maupun bagian body part," pungkasnya.(OL-5)
Agenda The14th Basarnas-AMSA Search and Rescue Forum 2025 yang dilaksanakan di hotel Movenpick Jakarta pada 30 April 2025 merupakan agenda yang anggarannya berasal dari AMSA.
Berkat respons cepat dari pihak Basarnas dan KKP, jenazah berhasil dievakuasi saat kapal masih berada di perairan sekitar Belawan.
Tim dari Pos SAR Batam mengerahkan lima personel dengan dukungan armada RIB 03 Batam.
Sekitar pukul 19.50 Wita, mereka tiba di lokasi dan langsung berkoordinasi dengan unsur SAR lainnya.
Fiersa Besari bersama 12 orang pendaki Puncak Carstensz Pyramid, Pegunungan Jayawijaya, Mimika, Papua Tengah dalam kondisi selamat.
Seluruh penumpang on board (POB) yang berjumlah 104 orang berhasil tiba di Pelabuhan Jembatan Batu pada pukul 15.48 WITA dalam keadaan selamat.
FANDY Lie (FL), adik bos Sriwijaya Air Hendry Lie segera diadili dalam kasus tindak pidana korupsi pengelolaan tata niaga komoditas timah.
KEJAKSAAN Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) menyampaikan pihaknya belum dapat memanggil bos Sriwijaya Air atau tersangka dari kasus korupsi timah, Hendry Lie alias HL
Permasalahan yang dimaksud yaitu perubahan thrust lever (tuas dorong) sebal kiri menjelang ketinggian 11 ribu kaki.
Nurcahyo mengaku pihaknya tak mengetahui penyebab suara pilot tak terekam. Diduga, pilot tidak menggunakan headset atau perangkat komunikasi selama mengudara.
“Bahwa benar adanya akun Instagram Sriwijaya Air telah diretas, dan kini kami berupaya secepatnya agar akun tersebut pulih seperti sediakala."
Pihaknya mengharapkan penyesuaian tarif tiket tersebut dapat membantu meringankan beban biaya operasional penerbangan yang tinggi sebagai imbas naiknya harga avtur.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved