Headline

Presiden memutuskan empat pulau yang disengketakan resmi milik Provinsi Aceh.

Fokus

Kawasan Pegunungan Kendeng kritis akibat penebangan dan penambangan ilegal.

PAN Sebut Risma Lakukan Parodi Pencitraan untuk Pilgub DKI

Hilda Julaika
07/1/2021 13:39
PAN Sebut Risma Lakukan Parodi Pencitraan untuk Pilgub DKI
Tri Rismaharini.(ANTARA/Didik Suhartono)

ANGGOTA DPR dari Fraksi PAN Ahmad Yohan menyebut Menteri Sosial Tri Risma Maharani melakukan parodi pencitraan yang dinilai ugal-ugalan. Pihaknya meminta Risma untuk fokus pada penanganan bantuan sosial (bansos) bukan justru melakukan pencitraan politik untuk Pemilihan Gubernur (Pilgub) DKI yang masih jauh.

"Di tengah kondisi negara yang ruwet, Bu Risma tak pantas melakukan parodi pencitraan yang ugal-ugalan. Jangan menyelam di air keruh. Ia bukan lagi Wali Kota Surabaya. Saat ini dirinya menteri sosial. Tak ada manfaatnya bagi rakyat yang saat ini tengah menghadapi situasi sulit saat pandemi dengan parodi pencitraan. Pilgub DKI masih jauh," kata Ahmad dalam keterangan resminya, Kamis (7/1).

Menurutnya, hal paling urgen saat ini yaitu menata ulang struktur organisasi kerja bansos. Tujuannya, bantuan yang diterima rakyat tidak seburuk sebelumnya. Risma disarankan fokus mengurus mitigasi sosial terkait dampak pandemi.

Ia melanjutkan untuk skala kerja, Risma ialah seorang menteri yang memiliki urusan nasional. Adapun lingkup kerja menteri itu terkait masalah-masalah sosial berskala nasional. Risma pun disebutnya bukan menteri sosial DKI Jakarta. Ahmad mengatakan yang ditemukan Risma itu levelnya tugas lurah atau kepala desa.

"Apalagi temuannya terkait tunawisma di Kawasan Sudirman itu tidak bisa diverifikasi, apakah itu warga Jakarta atau bukan. Jakarta ini episentrum kegiatan ekonomi. Penduduk dari daerah satelit seperti Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi pada siang hari melakukan mobilisasi ke Jakarta untuk mengais rejeki. Itu sebabnya, secara demografi, jumlah penduduk di Jakarta saat siang dan malam hari berbeda," ungkapnya.

Ia pun mengkritik semestinya Risma mengetahui hal-hal teknis seperti ini, sehingga tidak asal berbicara. Apalagi warga tunawisma di kawasan Sudirman-Thamrin dinilainya tidak masuk akal. Pasalnya di sana merupakan kawasan perkantoran dan bisnis.

"Kawasan itu bukan permukiman. Apalagi hasil temuan blusukan Risma itu tidak terverifikasi," tegasnya. (OL-14)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya