Headline

Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.

Fokus

Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.

Sempat Hilang di Pasaran, Harga Tahu dan Tempe di Jakarta Naik 20%

Hilda Julaika
05/1/2021 10:58
Sempat Hilang di Pasaran, Harga Tahu dan Tempe di Jakarta Naik 20%
Pembuatan tempe(ANTARA/Fakhri Hermansyah )

SEJAK 1 hingga 3 Januari lalu, produk tahu dan tempe sempat hilang di Jakarta. Lantaran ada pempgokan dari perajin tahu dan tempe imbas kenaikan harga kedelai. Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Ketahanan Pangan, Kelautan, Pertanian (KPKP) DKI Jakarta, Suharini Eliawati mengatakan kini tahu dan tempe sudah ada di pasaran. Namun, memang ada kenaikan harga tahu dan tempe hingga 20 persen..

"Mulai kemarin tanggal 4 Januari 2021 para pengrajin tahu tempe sudah berproduksi dan sudah ada tahu tempe di pasaran. Harga tahu tempe naik sekitar 20 persen," kata Suharini saat dikonfirmasi, Selasa (5/1).

Dinas KPKP pun telah melakukan pemantauan di pasar tradisional sejak kemarin (4/1). Adapun kenaikan harga tahu dan tempe sebesar 20% atau sekitar Rp2.000 dari harga semula.

"Pada tanggal 4 Januari 2021 DKPKP juga melakukan pemantauan tahu tempe di pasar tradisional, tahu tempe sudah ada dipasar dengan penyesuaian harga. Kenaikan harga tahu tempe sekitar Rp2.000 (20%)," jelasnya.

Dinas KPKP pun akan terus melakukan pengawasan mutu pangan yang beredar di Jakarta. Pemprov DKI pun akan berupaya untuk mendorong kedelai lokal agar meningkat dan bisa digunakan oleh perajin tahu dan tempe. Pasalnya saat ini, kedelai lokal baru mencukupi sekitar 30% kebutuhan kedelai.

"Menyikapi hal itu maka pemerintah akan menonjolkan kedelai lokal yang saat ini baru mencukupi 30% kebutuhan kedelai dalam antisipasi kebutuhan kedelai impor," ujarnya.

Sebelumnya, masyarakat Jakarta dibungungkan karena tahu dna tempe menghilang di pasaran. Diketahui, tanggal 1-3 Januari 2021 perajin tahu tempe melakukan penghentian produksi ini berdampak terhadap kekosongan tahu tempe di Jakarta. Penghentian produksi tersebut unk memberikan pemahaman pada publik bahwa terjadi kenailan harga bahan baku kedelai.

baca juga: Perajin Tahu Tempe Naikkan Harga dan Kurangi Produksi

Meningkatnya harga bahan baku tahu tempe yaitu kedelai impor dari Rp7.000 menjadi Rp9.200-Rp9.500 telah berdampak terhadap produksi tahu tempe saat ini. Kenaikan kedelai impor sebagai dampak dari kenaikan harga kedelai dunia akibat Tiongkok meningkatkan kuota impornya sebesar 60%. (OL-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya