Headline

Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.

Fokus

Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.

Perajin Tahu Tempe Naikkan Harga dan Kurangi Produksi

Heri Susetyo
04/1/2021 18:28
Perajin Tahu Tempe Naikkan Harga dan Kurangi Produksi
Pembuatan tempe(ANTARA/Fakhri Hermansyah)

PARA perajin tahu dan tempe di Sidoarjo, Jawa Timur, terpaksa menaikkan harga juga sekitar 10 persen dari harga biasa. Selain itu, jumlah produksi juga dikurangi untuk mengantisipasi kerugian.

Hal itu diungkapkan Ketua Primer Koperasi Tahu Tempe Indonesia (Primkopti) Karya Mulya, Sukari, Senin (4/1). Hal itu dilakukan karena naiknya harga kedelai di pasaran.

"Harga kita naikkan sekitar 10 persen, sedangkan harga bahan baku kedelai di pasaran naiknya 25 persen. Supaya tidak rugi jumlah produksi juga dikurangi karena khawatir tidak semua habis terjual," kata Sukari.

Sukari tidak menolak jika ada bahan baku kedelai lokal, meski sampai saat ini koperasi yang dikelolanya mengandalkan kedelai impor. Alasannya, stok kedelai lokal tidak bisa harapkan karena pengalaman dari Sukari stok kedelai lokal sering kosong.

Perajin tahu tempe di Sidoarjo sendiri saat ini sudah mulai kembalio berproduki setelah sempat berhenti sejak 1 Januari 2021. Para perajin tempe tahu berhenti berproduksi akibat kelangkaan dan melonjaknya harga bahan baku kedelai sejak akhir Desember 2020. Sebelum mengalami kenaikan, harga bahan baku kedelai hanya Rp7 ribu per/kilogram sekarang naik menjadi Rp9.300 per/kg.

Pejabat Bupati Sidoarjo Hudiyono menegaskan stok kedelai di Jatim saat ini sudah tersedia 450 ribu ton. Sehingga kebutuhan kedelai untuk para produsen tahu-tempe di Sidoarjo juga dipastikan bisa terpenuhi.

"Masyarakat sebenarnya banyak yang membutuhkan tahu tempe karena sudah menjadi konsumsi sehari-hari. Untuk Jatim stok yang tersedia ada 450 ribu ton, saya kira di Sidoarjo ini bisa terpenuhi karena tiap bulannya yang dibutuhkan sekitar 15 ribu dan kita pastikan tidak ada kelangkaan kedelai," kata Hudiyono.

Menurutnya, saat ini Pemkab Sidoarjo bersama Pemprov Jatim berupaya menekan harga bahan baku kedelai bersama dengan pemerintah pusat. Kelangkaan bahan baku kedelai menurut Hudiyono disebabkan impor dalam jumlah besar yang dilakukan Amerika Serikat dan Tiongkok. (R-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Widhoroso
Berita Lainnya