Headline

Bartega buka kegiatan belajar seni sambil piknik, ditemani alunan jazz, pun yang dikolaborasikan dengan kegiatan sosial.

Fokus

Sekitar 10,8 juta ton atau hampir 20% dari total sampah nasional merupakan plastik.

PT MRT Jakarta Siap Akuisisi 51% Saham PT KCI

Selamat Saragih
10/12/2020 17:44
PT MRT Jakarta Siap Akuisisi 51% Saham PT KCI
Ilustrasi(Antara)

PT MRT Jakarta akan mengakuisisi sebesar 51% saham PT Kereta Commuter Indonesia (KCI) dari PT Kereta Api Indonesia (KAI). Hal ini guna mengoptimalkan pengintegrasian sarana dan prasarana perkeretaapian umum di Jabodetabek. Sedangkan saat ini pemegang saham PT KCI adalah PT KAI sebesar 99,78% dan Yayasan Pusaka 0,22%.

Direktur Utama (Dirut) PT MRT Jakarta, William Sabandar, menjelaskan, guna melakukan akuisisi 51% saham PT KCI, PT MRT Jakarta akan memperoleh tambahan modal dari pinjaman Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta kepada PT Sarana Multi Infrastruktur (SMI) dalam rangka program pemulihan ekonomi nasional (PEN) senilai Rp1,7 triliun.

"Pendanaan untuk akuisisi datang dari pendanaan program PEN (pemulihan ekonomi nasional). Jadi Pemprov DKI melakukan pinjaman kepada PT SMI," ujar William, di Jakarta, Kamis (10/12).

William menambahkan, rencana akuisisi ini sudah disepakati pemerintah pusat maupun Pemprov DKI Jakarta dalam rangka mengoptimalkan pengintegrasian transportasi di wilayah Jakarta dan sekitarnya.

Baca juga : DKI Tegaskan Ada Sanksi Jika Nekat Gelar Perayaan Tahun Baru

Dia menambahkan, saat ini tengah dilakukan proses due diligence atau uji tuntas oleh konsultan PwC guna memastikan valuasi PT KCI. Dalam proses menakar valuasi turut didampingi Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) guna memastikan tata kelola yang baik, sehingga nantinya ke luar nilai yang benar-benar representatif.

Saat ini, menurut William, proses uji tuntas masih berjalan sehingga belum diketahui besaran valuasi PT KCI secara pasti.

"Jadi untuk sementara dibuat pagu (untuk akuisisi KCI) senilai Rp1,7 triliun. Kita belum tahu nilainya berapa. Angkanya bisa mencapai Rp400 miliar, Rp800 miliar, Rp1,2 triliun, atau Rp1,7 triliun. Ini masih dalam proses dan diharapkan proses due diligence ini akan selesai Desember ini dan aksi korporasinya mudah-mudahan dilaksanakan pada awal tahun depan," papar William. (OL-2)

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Baharman
Berita Lainnya