Headline

RI dan Uni Eropa menyepakati seluruh poin perjanjian

Fokus

Indonesia memiliki banyak potensi dan kekuatan sebagai daya tawar dalam negosiasi.

FPI Sebut Laskar Tak Bersenjata Api, Kalau Bohong, Bisa Dipidana

Rahmatul Fajri
08/12/2020 20:28
FPI Sebut Laskar Tak Bersenjata Api, Kalau Bohong, Bisa Dipidana
Barang bukti senjata api dan senjata tajam(Antara)

KEPALA Bidang Humas Polda Metro Jaya Kombes Yusri Yunus mengatakan keterangan dari Sekretaris Umum Front Pembela Islam (FPI) Munarman soal laskar FPI tak dibekali senjata api bisa dijerat pidana jika ternyata itu berita bohong.

"Kalau memang ada pernyataan seperti itu (Laskar FPI tak dibekali senpi), itu berita bohong. Bisa dipidana nantinya," ujar Yusri, di Polda Metro Jaya, Jakarta Selatan, Selasa (8/12).

Ia mengatakan bukti senjata api dan tajam yang diperlihatkan polisi adalah milik Laskar FPI yang menyerang polisi.

"Saya pertegas di sini bahwa penyidik sudah mengumpulkan bahwa ditemukan bukti yang ada bahwa senpi itu pemiliknya adalah pelaku yang melakukan penyerangan," kata Yusri.

Seperti diketahui, senjata api diselidiki seusai adanya bentrok dengan polisi. Polisi bertindak tegas setelah adanya penyerangan oleh Laskar Pengawal Rizieq. Polisi awalnya menyelidiki adanya dugaan pengerahan massa saat Rizieq akan diperiksa Senin (7/12) kemarin. Namun, saat penguntitan, polisi diserang oleh 10 laskar pengawal Rizieq dengan senjata tajam dan senjata api.

Baca juga : Polisi akan Buktikan Laskar FPI Miliki Senjata Api

Polisi lalu bertindak tegas dan Enam orang dari laskar Rizieq tewas dalam baku tembak di Jalan Tol Jakarta-Cikampek km 50 itu.

Sementara itu, Ketua Umun Front Pembela Islam (FPI) Sobri Lubis membenarkan adanya bentrok itu. Ia mengatakan juga Rizieq beserta keluarganya juga ada saat kejadian itu. Namun, Lubis enggan membeberkan keberadaan Rizieq dengan alasan keamanan.

"Untuk lokasi IB HRS, demi alasan keamanan dan keselamatan beliau beserta keluarga, maka kami tidak bisa sebutkan," kata Lubis.

Sobri mengatakan Rizieq dan rombongan sedang menuju tempat pengajian subuh keluarga. Namun, di tengah jalan dihadang oleh orang tak dikenal.

"Yang kami duga kuat bagian dari operasi penguntitan dan untuk mencelakakan Imam Besar," ungkap Sobri. (OL-2)

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Baharman
Berita Lainnya
Opini
Kolom Pakar
BenihBaik