Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
SEKOLAH di DKI Jakarta tengah menunggu instruksi dari Gubernur Anies Baswedan untuk mengadakan pembelajaran tatap muka setelah keluar Surat Keputusan Bersama (SKB) Empat Menteri tentang pembelajaran di masa pandemi.
Surat Keputusan Bersama (SKB) Empat Menteri tentang Penyesuaian Kebijakan Pembelajaran di Masa Pandemi Covid-19 itu akan berlangsung mulai 2021.
"Intinya, kami siap-siap saja. Kami menunggu instruksi. Kami masih tunggu keputusan Gubernur," kata Wakil Kepala Sekolah SMA 78 Jakarta
Zainuddin di Jakarta, Senin (23/11).
Baca juga: Pemberlakuan Belajar di Sekolah masih Dikaji
Zainuddin mengatakan pihak sekolah sudah tentu mempersiapkan protokol kesehatan covid-19 untuk mencegah penyebaran penyakit antara guru dan
murid.
Misalnya, menyediakan hand sanitizer, tempat cuci tangan, serta masker untuk mengantisipasi adanya siswa yang lupa membawanya.
Selain itu, sekolah juga akan mengatur jarak tempat duduk murid. Sehingga, akan memungkinkan ruangan laboratorium atau ruang lainnya
digunakan sebagai ruangan kelas.
"Nanti, di kelas juga akan kita jaga jarak, biar 12 orang sekelas. Sebab normalnya 36 siswa per kelas, untuk menjaga jarak kami akan menggunakan laboratorium juga untuk ruang kelas," kata dia.
Perihal pembelajaran tatap muka pun telah dibahas berbulan-bulan lamanya antara pihak sekolah dan orangtua murid, sebelum adanya SKB Empat Menteri tersebut.
Hal itu lantaran banyak orangtua menanyakan kapan sekolah dapat mengadakan kegiatan tatap muka dan banyak yang merindukan kembali
bersekolah sejak dinyatakan adanya pandemi covid-19 pada Maret 2020.
"Untuk memastikan suara orangtua murid, pihak sekolah mengadakan pemungutan suara," katanya.
Dari hasil pemungutan suara tersebut, ternyata lebih banyak orangtua yang menolak sekolah tatap muka kembali diadakan, karena khawatir sekolah akan menjadi klaster penyebaran covid-19.
"Karena kekhawatirannya masih tinggi terhadap terpapar covid-19," ujar dia. (Ant/OL-1)
Bunda, sedang bersiap menyekolahkan si kecil? Berikut beberapa hal yang perlu diperhatikan agar anak mendapatkan pendidikan terbaik untuk mengoptimalkan potensi mereka.
Anak harus memahami dan menghargai diri dan lingkungan serta mengetahui konsekuensi hukum dan akibat dari kekerasan/perundungan.
Hari terakhir di sekolah bisa membawa kesedihan bagi anak. Mereka harus berpisah dengan guru dan teman-teman akan memberikan tantangan emosional.
Psikolog anak dari Lembaga Psikologi Terapan Universitas Indonesia Fabiola Priscilla memberikan beberapa tips untuk mengatasi tekanan menjelang hari pertama anak kembali bersekolah
Sedang memilih sekolah untuk si kecil? Idealnya, lokasinya jangan terlalu jauh dari rumah untuk mencegah kelelahan anak maupun orang tua.
Sekolah perlu memberikan wadah seluas-luasnya bagi siswa untuk mengembangkan kreativitasnya.
Hingga saat ini PCR diagnostic test yang telah lulus uji validasi berjumlah 250 kit dari target 50 ribu kit pada akhir Mei
Peneliti menaksir 1 menit berbicara keras menghasilkan lebih dari 1.000 droplet mengandung virus yang akan tetap mengudara selama 8 menit atau lebih dalam ruang tertutup.
Situasi ini memiliki dua konsekuensi pada individu, yakni insomnia atau kantuk berlebihan. Keduanya menyebabkan kerugian fungsional
Di tiap-tiap negara, emisi turun rata-rata 26% saat puncak pembatasan wilayah di negara masing-masing. Namun, itu bersifat sementara karena tidak mencerminkan perubahan struktural
Vitamin K adalah kunci untuk produksi protein yang mengatur pembekuan dan dapat melindungi terhadap penyakit paru-paru.
Tidak ada bukti bahwa virus itu dapat ditularkan oleh serangga pengisap darah yang menyebarkan demam berdarah dan penyakit lain ketika menggigit manusia.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved