Sekolah di DKI Tunggu Instruksi Anies Soal Belajar Tatap Muka

Basuki Eka Purnama
24/11/2020 05:27
Sekolah di DKI Tunggu Instruksi Anies Soal Belajar Tatap Muka
Petugas sekolah mempersiapkan sejumlah fasilitas di kawasan Sekolah Dasar Negeri 03 Kota Bambu, Tanah Abang, Jakarta.(MI/ANDRI WIDIYANTO)

SEKOLAH di DKI Jakarta tengah menunggu instruksi dari Gubernur Anies Baswedan untuk mengadakan pembelajaran tatap muka setelah keluar Surat Keputusan Bersama (SKB) Empat Menteri tentang pembelajaran di masa pandemi.

Surat Keputusan Bersama (SKB) Empat Menteri tentang Penyesuaian Kebijakan Pembelajaran di Masa Pandemi Covid-19 itu akan berlangsung mulai 2021.

"Intinya, kami siap-siap saja. Kami menunggu instruksi. Kami masih tunggu keputusan Gubernur," kata Wakil Kepala Sekolah SMA 78 Jakarta
Zainuddin di Jakarta, Senin (23/11).

Baca juga: Pemberlakuan Belajar di Sekolah masih Dikaji

Zainuddin mengatakan pihak sekolah sudah tentu mempersiapkan protokol kesehatan covid-19 untuk mencegah penyebaran penyakit antara guru dan
murid.

Misalnya, menyediakan hand sanitizer, tempat cuci tangan, serta masker untuk mengantisipasi adanya siswa yang lupa membawanya.

Selain itu, sekolah juga akan mengatur jarak tempat duduk murid. Sehingga, akan memungkinkan ruangan laboratorium atau ruang lainnya
digunakan sebagai ruangan kelas.

"Nanti, di kelas juga akan kita jaga jarak, biar 12 orang sekelas. Sebab normalnya 36 siswa per kelas, untuk menjaga jarak kami akan menggunakan laboratorium juga untuk ruang kelas," kata dia.

Perihal pembelajaran tatap muka pun telah dibahas berbulan-bulan lamanya antara pihak sekolah dan orangtua murid, sebelum adanya SKB Empat Menteri tersebut.

Hal itu lantaran banyak orangtua menanyakan kapan sekolah dapat mengadakan kegiatan tatap muka dan banyak yang merindukan kembali
bersekolah sejak dinyatakan adanya pandemi covid-19 pada Maret 2020.

"Untuk memastikan suara orangtua murid, pihak sekolah mengadakan pemungutan suara," katanya.

Dari hasil pemungutan suara tersebut, ternyata lebih banyak orangtua yang menolak sekolah tatap muka kembali diadakan, karena khawatir sekolah akan menjadi klaster penyebaran covid-19.

"Karena kekhawatirannya masih tinggi terhadap terpapar covid-19," ujar dia. (Ant/OL-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya