Headline

Pemilu 1977 dan 1999 digelar di luar aturan 5 tahunan.

Fokus

Bank Dunia dan IMF memproyeksikan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada tahun ini di angka 4,7%.

Satu Hotel Ditetapkan Jadi Fasilitas Isolasi Berbayar di Jakarta

Putri Anisa Yuliani
09/10/2020 13:20
Satu Hotel Ditetapkan Jadi Fasilitas Isolasi Berbayar di Jakarta
Pasien orang tanpa gejala (OTG) covid-19 saat menunggu giliran pendataan untuk isolasi mandiri di Hotel U Stay kawasan Mangga Besar, Jakarta(MI/Andri Widiyanto)

KEPALA Bidang Industri Pariwisata Dinas Pariwisaa dan Ekonomi Kreatif DKI Jakarta Bambang Ismadi menyebut baru ada satu hotel yang telah lolos verifikasi tim Gugus Tugas Penanganan Covid-19 DKI Jakarta untuk menjadi hotel fasilitas isolasi terkendali berbayar.

Hotel tersebut yakni Pomelotel yang berada di kawasan Kuningan, Jakarta Selatan.

"Untuk hotel isolasi terkendali nonsubsidi, hingga saat ini baru satu hotel yang telah ditetapkan dengan SK Kadis Parekraf, yaitu Hotel Pomelotel," kata Bambang saat dikonfirmasi Media Indonesia, Kamis (8/10).

Awalnya, ada 21 hotel yang berminat untuk menjadi lokasi isolasi terkendali berbayar ini. Namun, Bambang menjelaskan sampai saat ini angkanya bergerak dinamis. Pihaknya pun masih melakukan pendataan dan verifikasi persyaratan terhadap hotel agar sesuai dengan ketentuan Gugus Tugas.

"Sudah ada beberapa yang mengajukan dan sedang dalam proses evaluasi bersama tim yang sudah dibentuk," tuturnya.

Baca juga: Hotel Isolasi Mandiri di DKI Sudah Tampung 319 Pasien

Di sisi lain, sudah ada 12 hotel yang dijadikan lokasi isolasi terkendali yang dibiayai oleh pemerintah pusat melalui Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif. Sebanyak 9 hotel digunakan bagi para tenaga kesehatan dan 3 hotel digunakan untuk para pasien isolasi covid-19.

Sebelumnya, Kepala Dinas Kesehatan DKI Jakarta Widyastuti mengatakan Pemprov DKI Jakarta berkoodinasi dengan Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) DKI Jakarta untuk mendata hotel yang berminat untuk menjadi lokasi isolasi terkendali berbayar bagi warga yang terpapar covid-19 berstatus orang tanpa gejala (OTG).

Menurutnya, kemampuan finansial warga DKI sangat heterogen sehingga selain hotel yang dibiayai oleh pemerintah pusat, pihaknya merasa perlu untuk menyediakan hotel dengan fasilitas yang dibiayai sendiri oleh OTG tersebut.

"Karena kita tahu kan kemampuan finansial warga DKI ini sangat heterogen. Selain itu, hotel berbayar juga disediakan bagi warga mampu yang khawatir menularkan virus kepada keluarganya," ucap Widyastuti.

Hotel-hotel ini nantinya akan diawasi oleh aparat TNI-Polri agar OTG tidak keluar masuk dan taat terhadap aturan isolasi. Selain itu, aparat juga disiagakan untuk menghalau masyarakat yang hendak menuju hotel tersebut.

"Karena bisa jadi masyarakat ada yang belum memahami hotel itu dijadikan lokasi isolasi sehingga datang ke hotel itu untuk ke restoran atau kafenya atau ke fasilitas lainnya. Ini perlu diimbau dan dijaga," pungkasnya.(OL-5)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya