Headline

Dengan bayar biaya konstruksi Rp8 juta/m2, penghuni Rumah Flat Menteng mendapat hak tinggal 60 tahun.

Fokus

Sejumlah negara berhasil capai kesepakatan baru

Polisi Olah TKP Tewasnya Anggota Polri di Pondok Ranggon

Kisar Rajaguguk
18/9/2020 14:22
Polisi Olah TKP Tewasnya Anggota Polri di Pondok Ranggon
Ilustrasi kecelakaan(Ilustrasi)

DITLANTAS Polda Metro Jakarta Raya menggelar olah tempat kejadian perkara tewasnya anggota kepolisian Brigadir Satu (Briptu) Andri Budi Wibowo, 29.

Ditlantas Polda Metro Jaya menggelar olah TKP dimulai dari lokasi jatuhnya sepeda motor milik korban di depan kios bensin, Jalan TPU Pondok Ranggon, Jakarta Timur.

Olah TKP berlangsung selama dalam satu jam dari pukul 09.00 WIB-pukul 10.00 WIB Jumat (18/9) dipimpin langsung Kasubdit Gakkum Ditlantas Polda Metro Jaya AKBP Fahri Siregar.

Ditemui di lokasi, Fahri mengatakan olah TKP digelar untuk mencari tahu apakah korban (Andri) tewas karena kecelakaan. Tujuan lainnya untuk memeriksa lokasi dan kendaraan (motor) yang ditumpangi korban saat ambruk di aspal.

Fahri tidak banyak memberi keterangan karena sifatnya pengumpulan keterangan.

"Lebih lanjut diinformasikan nanti," ujar Fahri dikonfirmasi Jumat (18/9).

Dikumpulkan keterangan di lokasi ambruknya motor terjadi sekitar subuh pukul 04.00 WIB.

"Saya mendengar ada suara bruuk, " kata Ma'mun, penjual bensin.

"Meski mendengar ada suara namun saya dan istri tidak keluar rumah untuk melihatnya," imbuhnya, Jumat (18/9).

Baca juga: Pengemudi Ojek Daring Temukan Jasad Polisi di Jalan

Ma'mun mengaku tidak melihat ada korban di depan kiosnya saat terbangun. Ia mengetahui kejadian tersebut dari orang-orang yang menyatakan ditemukan sesosok mayat bermandikan darah di simpang sengon arah Cilangkap, Jakarta Timur.

Warga lainnya yang merupakan pengusaha batu nisan Mujinem mengatakan tidak melihat ada ceceran darah di lokasi ditemukannya motor.

"Tak ada ceceran darah dan motor pun tidak rusak," ucapnya Jumat (18/9).

Motor korban, lanjut Mujinem, yang tergeletak di pinggir jalan oleh warga setempat diamankan karena menghalang-halangi jalan.

"Pak Salih yang mengamankan motor dan meminggirkannya ke tempat yang aman," tuturnya.

Mujinem menambahkan, jarak antara jatuhnya motor ke lokasi penemuan jenazah korban sekitar 600-700 meter.

"Jaraknya tidak sampai 1 kilometer," imbuh dia.

Mujinem mengaku mengenal persis korban. Ayah korban seorang anggota TNI dan sudah almarhum. Korban merupakan anak satu-satunya dari ibunya bermarga Siregar. Korban dan ibunya tinggal di Jalan Bunut dekat TPU Pondok Ranggon.

Sebelum ditemukan tewas, sambung Mujinem, pukul 03.00 WIB, korban meminta uang ke ibunya buat beli pulsa.

"Ibunya tak curiga karena anaknya polisi yang tidak mengenal waktu kerja," terang Mujinem.

Dari pantauan di lokasi, ceceran darah korban sudah mulai mengering ditutupi pasir. Beberapa dari warga tampak terlihat dilokasi memandangi bekas darah yang mengucur dari tubuh korban.(OL-5)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya