Headline

Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.

Fokus

F-35 dan F-16 menjatuhkan sekitar 85 ribu ton bom di Palestina.

DKI Tambah Kapasitas ICU Hingga 20%.

Putri Anisa Yuliani
10/9/2020 18:59
DKI Tambah Kapasitas ICU Hingga 20%.
Petugas rumah sakit mempersiapkan ruangan perawatan pasien Covid-19(Antara/M.Risyal Hidayat)

PEMERINTAH Provinsi DKI Jakarta berupaya untuk menambah kapasitas ICU khusus pasien covid-19 hingga 20%. Hal ini seiring dengan keterisian tempat tidur rawat ICU khusus covid yang sudah mencapai 81%.

"Secara bertahap kita tambah. Ventilator, ICU juga ditambah," kata Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria yang akrab disapa Ariza itu di Balai Kota, Kamis (10/9).

Menurutnya, penambahan kapasitas ICU dan tempat tidur isolasi lainnya tidak dapat dilakukan begitu saja. Sebab, selain ruangan dan tempat tidur, pihaknya juga harus menyiapkan sarana dan parasara, peralatan medis, obat-obatan, hingga tenaga medis dari mulai dokter sampai perawat.

"Bukan cuma 20% ini kan peningkatan bertahap ya. Kita sesuaikan dengan kemampuan kita dengan ketersediaan koordinasi pembiayaan. Semua tapi kan yang harus diperhatikan itu kan bukan cuma fasilitas. Saya menyebutnya apa ya, nonmanusialah fasilitas pendukung kesehatan," kata mantan anggota DPR RI itu.

Baca juga : DKI Perketat PSBB, Satgas Covid-19: Seharusnya Sejak Lama

Untuk menyiapkan peningkatan ini kata Ariza tidak mudah. Sebab, seperti tenaga dokter baik dokter umum maupun spesialis perlu persiapan matang Pemprov DKI sendiri dalam menyiapkan tenaga medis memerlukan rekrutmen hingga 1.174 orang dan butuh waktu dua pekan.

"Tenaga medis kan tidak kan bukan bidang kita, ada bidang-bidang khusus yang jumlahnya terbatas. Nah, ini perlu kita antisipasi tentu ini kita berkoordinasi terus dengan Kementerian Kesehatan, dengan IDI, dengan para ahli untuk bersama-sama membantu menyiapkan tenaga-tenaga baru tenaga profesional di bidang medis. Alhamdulillah beberapa minggu yang lalu 1.174 kita rekrut," ujarnya.

Kendati seluruh kapasitas dan tenaga medis ditambah, politikus Partai Gerindra itu menegaskan bukan berarti masyarakat bisa berlega hati. Penekanan penularan juga harus dilakukan.

"Sebab, kalau tidak ditekan, walaupun kapasitas ditambah, RS akan tetap penuh sampai Oktober," tukasnya.(OL-7)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Ghani Nurcahyadi
Berita Lainnya