Headline

RI dan Uni Eropa menyepakati seluruh poin perjanjian

Fokus

Indonesia memiliki banyak potensi dan kekuatan sebagai daya tawar dalam negosiasi.

RS Makin Penuh, DKI Targetkan Tambahan Ribuan Tenaga Medis

Putri Anisa Yuliani
01/9/2020 19:58
RS Makin Penuh, DKI Targetkan Tambahan Ribuan Tenaga Medis
tenaga medis menggunakan APD berbincang dengan keluarga pasien(Antara/Fauzan)

UNTUK menjaga layanan rumah sakit agar tetap optimal memberikan perawatan pada pasien covid-19, Dinas Kesehatan DKI menargetkan mendapat tambahan tanaga kesehatan dan tenaga penunjang kesehatan hingga 1.800 orang.

Tambahan nakes ini ditujukan juga agar Pemprov DKI dapat menambah kapasitas perawatan untuk covid-19. Dinkes juga telah berkoordinasi dengan 67 RS rujukan Covid-19 dan RS Darurat di Wsma Atlet Kemayoran.

"Pelebaran kapasitas ini bukan hanya menyangkut alat kesehatannya atau ruangan. Kalau ruangan dan alat kesehatan sudah. Bednya sudah ada, hanya SDM. Makanya kita rekrutmen dan saat ini dalam minggu depan sudah ada 1.800 tenaga yang sudah siap," kata Kepala Dinkes DKI Jakarta Widyastuti di Balai Kota, Selasa (1/9).

Widyastuti tak menampik bahwa saat ini pihaknya perlu menambah kapasitas perawatan covid-19 di RS-RS rujukan covid-19 karena kasus yang kian bertambah.

Sudah ada laporan bahwa keterisian perawatan pasien covid-19 terus bertambah sehingga sisa tempat tidur rawat yang kosong semakin berkurang terutama di RS swasta.

Baca juga : Percepat Penanganan Wabah, Jakarta Hadirkan Mobile Lab

Penambahan kapasitas rawat untuk pasien covid-19 harus dijaga agar persentase keterisiannya bisa di angka 60%. Penambahan kapasitas bukan berarti membangun bangunan baru atau ruang baru khusus untuk covid-19.

Widyastuti menyebut langkah yang bisa dilakukan antara lain memfungsikan kamar rawat biasa untuk khusus menjadi kamar rawat sekaligus isolasi pasien covid-19.

"Iya kita jaga sampai angkanya 60%," ujarnya.

Sementara itu, untuk mengurangi beban RS rujukan baik RSUD maupun RS swasta, sudah ada kesepakatan dengan RS Wisma Atlet.

"Kita membagi severity level suatu covid ada yang asymptomatic, ringan, sedang, berat. Untuk asymptomatic kan isolasi mandiri, apakah di Wisma Atlet atau di tempat yang disediakan. Untuk yang ringan bisa di Wisma Atlet. Untuk yqng sedang-berat baru dilakukan di RS sehingga bisa mengurangi ketergantungan bed," tandasnya. (OL-7)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Ghani Nurcahyadi
Berita Lainnya