Headline
Pemilu 1977 dan 1999 digelar di luar aturan 5 tahunan.
Bank Dunia dan IMF memproyeksikan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada tahun ini di angka 4,7%.
PENYELUNDUPAN narkoba semakin marak dalam beberapa pekan terakhir. Teranyar, Badan Narkotika Nasional (BNN) berhasil menggagalkan upaya penyelundupan sebanyak 450 kg narkotika jenis ganja, di Bekasi, Jawa Barat, Senin, (10/8). Ganja tersebut disembunyikan di dalam truk pisang, di kawasan Perumahan Pesona Metropolitan, Kota Bekasi, Jawa Barat.
Menanggapi hal tersebut Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Gerakan Anti Narkoba Nasional (GANNAS), I Nyoman Adi Peri, menuturkan bahwa BNN perlu membuat sebuah badan seperti dewan pengawas untuk memonitoring atau mendorong kinerja intelijen narkotika saat melakukan tupoksinya.
Baca juga: BNN Gagalkan Upaya Penyelundupan Narkoba 450 Kg di Bekasi
“BNN belum punya satu badan seperti di KPK, yakni dewan pengawas. Hal ini perlu untuk mengontrol kinerja infrastruktur di dalam BNN itu sendiri,” ungkap Nyoman kepada Media Indonesia, Senin (10/8).
Nyoman menilai kurang terpantaunya kinerja Direktorat Intelijen BNN menjadi salah satu faktor mudahnya barang haram tersebut melenggang mulus ke Indonesia.
“Jadi, kita sebagai pegiat antinarkotika ini tidak bisa menganalisis karena semua tertutup. Kita hanya tahu ketika penangkapan-penangkapannya saja,” papar nyoman.
Nyoman menyebutkan bahwa yang menjaga perairan laut di Indonesia mencapai lima institusi. Artinya, kelima institusi tersebut dinilai tak memiliki sistem terpadu untuk menghentikan pengiriman barang haram tersebut ke Indonesia.
Baca juga: Pengedar Simpan Narkoba di Paket Sembako
Maka, dengan mengoptimalkan potensi dan SDM di BNN, Nyoman melihat ada harapan untuk penyebaran narkoba semakin berkurang. “Intinya lebih baik ada dewan pengawas, jadi kinerja intelijen terpantau dan jangan sampai intelijen narkoba ini dimanfaatkan oleh pihak lain, apalagi oleh kartel,” tandasnya. (J-2)
Penggerebekan dilakukan setelah polisi menerima laporan dari warga yang resah dengan aktivitas peredaran narkoba.
Peringatan Hari Anti Narkotika Internasional (HANI) 2025 bukan sekadar seremoni tahunan.
BNN tidak hanya akan fokus pada pendekatan dan penindakan, tetapi juga pada pencegahan dan pemberdayaan.
Dari pengembangan kasus-kasus penyalahgunaan narkoba itu, ternyata jaringannya juga terkoneksi ke Banjarmasin hingga ke Surabaya.
Barang bukti yang dimusnahkan berasal dari hasil pengungkapan kasus penyelundupan narkotika yang dilakukan oleh sindikat internasional.
Selama dua bulan terakhir, Polres Subang mengungkap 16 laporan polisi dengan total 18 tersangka
BADAN Narkotika Nasional Provinsi (BNNP) Kalimantan Selatan, Selasa (24/6) memusnahkan barang bukti narkoba jenis sabu-sabu seberat lebih setengah kilogram, hasil penanganan tiga kasus kejahatan narkoba di wilayah tersebut.
Salah satu pengungkapan besar ialah membongkar jaringan Meidi yang menyelundupkan sabu dari Aceh ke Jambi dengan truk.
BNN dan TNI AL berhasil mencatatkan sejarah dalam penindakan narkoba terbesar yakni 2 ton sabu (metamfetamina) dari sebuah kapal motor di Perairan Karimun Anak.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved