Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengaku tengah membahas soal pembukaan tempat hiburan malam. Selama pembatasan sosial berskala besar (PSBB) hingga masa transisi tempat hiburan malam belum boleh diizinkan beroperasi.
"Sekarang sedang ada pembicaraan tentang protokol dan lain-lain," kata Anies di Gedung DPRD DKI, Jakarta, Rabu (22/7).
Seperti diketahui, banyak pekerja hiburan yang menuntut DKI untuk membuka tempat kerjanya hingga akhirnya berunjuk rasa ke Gedung Balai Kota (21/7). Asosiasi Pengusaha Hiburan Jakarta (Asphija) pun menyatakan sudah empat bulan lebih usaha hiburan tutup dan sangat berdampak pada pendapatan.
"Nanti kalau sudah matang. Kalau sudah selesai nanti diumumkan (keputusan)," ujar Anies.
Baca juga: Ketua Hippi DKI: Wajar Pekerja Hiburan Demo
"Kami seperti mati langkah. Banyak dari teman-teman pekerja hiburan yang akhirnya pindah profesi karena tidak dipekerjakan lagi. Dari pemerintah tidak ada solusi yang tepat selama ini untuk kami," ungkap Suheri di instagram live Media Indonesia, 'Simalakama di Tempat Hiburan', Senin (20/7).
Keluhan para pekerja hiburan yang merasa tidak adil atas kebijakan DKI tersebut sempat diutarakan ke Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Parekraf) soal penutupan tempat hiburan. (OL-14)