Headline

Pemerintah merevisi berbagai aturan untuk mempermudah investasi.

Fokus

Hingga April 2024, total kewajiban pemerintah tercatat mencapai Rp10.269 triliun.

APBD Menipis, Pemprov DKI Didesak Tarik Dana Formula E

Putri Anisa Yuliani
09/7/2020 21:55
APBD Menipis, Pemprov DKI Didesak Tarik Dana Formula E
Momen peluncuran Jakarta E-Priix di Monas, September 2019 silam(Antara/Saskia Anindya Putri)

ANGGARAN Pendapatan dan Belanja Daerah DKI tahun ini hanya tersisa Rp26 triliun. Menurut anggota DPRD DKI Jakarta William Aditya Sarana, per 9 Juli pendapatan DKI mencapai Rp23 triliun dengan total anggaran yang terserap untuk belanja sebesar Rp21 triliun.

APBD DKI tahun ini diketahui terkoreksi karena covid-19. Semula APBD 2020 senilai Rp87,95 triliun dikoreksi menjadi Rp47 triliun.

"Praktis kita hanya punya Rp26 triliun sampai akhir tahun ini. Pertanyaannya apakah kita bisa 'survive' sampai akhir tahun hanya dengan anggaran segitu," kata William dalam diskusi daring bertajuk 'Mengukur Efektivitas Penanganan Pandemi Covid-19 di DKI Jakarta Menuju Normal Baru' yang berlangsung Kamis sore (9/7).

Salah satu langkah yang bisa dilakukan untuk menambah anggaran adalah dengan terus mengetatkan ikat pinggang dan mencoret anggaran yang tidak perlu. Anggaran yang tidak perlu antara lain commitment fee balap mobil Formula E senilai Rp560 miliar.

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan diketahui sudah menyetor commitment fee sebesar Rp360 miliar untuk penyelenggaraan Formula E tahun ini dan Rp200 miliar untuk penyelenggaraan tahun depan.

Baca juga : Bertambah 293 Kasus, Kasus Positif Covid-19 Jakarta 13.362

William menyebut untuk commitment fee pertama disetor pada Desember 2019. Sementara yang kedua disetor pada Januari lalu pada saat sebetulnya Anies sudah mengetahui bahwa virus korona yang pada waktu itu masih bernama pneumonia Wuhan berpotensi turut mewabah di Indonesia.

"Jadi dia sudah tahu Januari itu ada wabah walaupun belum diberi nama. Tapi dia sudah tahu ada potensi wabah tapi tetap lebih memilih menyetor buat Formula E," ujar politikus PartaiSolidaritas Indonesia itu.

Fraksi PSI kata William, sudah lama mendorong Pemprov DKI membatalkan Formula E bahkan sebelum pandemi covid-19. PSI berargumen bahwa Formula E tidak akan mendatangkan keuntungan yang sebesar diharapkan.

Selain itu, warga Jakarta lebih membutuhkan dana untuk pembangunan infrastruktur dan pendidikan dibandingkan untuk ajang balap internasional.

"Jadi warga masih lebih membutuhkan anggaran untuk kegiatan yang produktif dibandingkan acara yang seremonial. Kami terus mendorong supaya dana Formula E ditarik," tukasnya.(OL-7)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Ghani Nurcahyadi
Berita Lainnya