POLRI, melalui Direktorat Tindak Pidana Siber Bareskrim Polri, tengah menyelidiki identitas pelaku pembobol 91 juta akun Tokopedia yang disebar secara gratis di media sosial.
"Masih dilakukan penyelidikan oleh Siber," ujar Kepala Biro Penerangan Masyarakat (Karo Penmas) Divisi Humas Polri Brigjen Awi Setiyono, kepada Media Indonesia, Kamis (9/7).
Awi menuturkan, tim Siber Polri telah memanggil sejumlah pihak dari Tokopedia untuk diminta klarifikasi. Namun, Awi tidak menjelaskan lebih detail terkait pemanggilan tersebut.
"Ada beberapa yang diminta klarifikasi. Selanjutnya masih menunggu dari Siber," paparnya.
Baca juga: Polda Metro Hentikan Penyelidikan Gratifikasi UNJ
Sebelumnya, data milik 15 juta pengguna Tokopedia diduga bocor di media sosial.
Sebanyak 91 juta data pengguna dan lebih dari tujuh juta merchant Tokopedia dijual di situs gelap (dark web).
Data tersebut dijual dengan harga US$5.000 (sekitar Rp74 juta). Adanya petetasan ini tentu akan merugikan pengguna yang terdampak.
Pihak Tokopedia juga mengakui adanya upaya pencurian terhadap data pengguna di platform e-commerce miliknya.
Namun, Tokopedia mengklaim informasi password pengguna tetap aman dan terlindungi dengan sekuriti berlapis, termasuk lewat mekanisme kode OTP (one-time password) yang hanya bisa diakses pemilik secara langsung atau real time. (OL-1)