Headline

Presiden sebut negara butuh kepolisian tangguh, unggul, bersih, dan dicintai rakyat.

Fokus

Puncak gunung-gunung di Jawa Tengah menyimpan kekayaan dan keindahan alam yang luar biasa.

Konpers Disdik DKI Diinterupsi Warga, Sebut Jalur Zonasi Penipuan

Putri Anisa Yuliani
26/6/2020 13:42
Konpers Disdik DKI Diinterupsi Warga, Sebut Jalur Zonasi Penipuan
Orang tua murid terdampak sistem PPDB DKI Jakarta melakukan aksi protes.(Antara /Aprillio Akbar)

PADA Jum’at (26/6) ini, Dinas Pendidikan DKI Jakarta mengadakan konferensi pers untuk menjelaskan Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) lewat jalur zonasi.

Namun, saat Kepala Dinas Pendidikan DKI, Nahdiana, menjawab pertanyaan dari wartawan di kantornya, kawasan Jakarta Selatan, seorang warga melakukan interupsi.

Warga tersebut berteriak hingga membuat Nahdiana terpaksa menghentikan sementara konferensi pers, yang disiarkan langsung melalui akun YouTube resmi Dinas Pendidikan DKI, yaitu Radio Disdik.

Baca juga: Disdik: Indikator dalam Penentuan Jalur Zonasi bukan hanya Jarak

Terlihat warga itu memprotes sistem zonasi yang dinilai mengutamakan usia, dibandingkan jarak tempat tinggal. "Tidak ada jarak dalam zonasi, hanya usia. Ribuan anak tidak bisa sekolah. Satu Indonesia dibohongi. Tidak ada seleksi jarak. Pembohong, saya siap ditangkap," seru warga tersebut.

Akan tetapi, tidak diketahui identitas warga yang melakukan protes. Petugas langsung menggiring warga tersebut untuk menjauh dari ruangan konferensi pers. Nahdiana pun kembali melanjutkan penjelasan terkait zonasi.

Dia menyebut parameter usia sudah digunakan dan sesuai dengan Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 44 Tahun 2019, yang menjadi dasar hukum pelaksanaan PPDB. Parameter usia digunakan untuk menyeleksi, jika pendaftar di jalur zonasi melebihi daya tampung sekolah.

Baca juga: FSGI: Syarat Usia dalam PPDB DKI Salahi Aturan

"Pasal 25 ayat 2 berbunyi sebagaimana dimaksud ayat 1, seleksi untuk pemenuhan kuota atau daya tampung terakhir menggunakan usia peserta didik yang lebih tua. Berdasarkan surat keterangan lahir atau akta kelahiran," papar Nahdiana.

Dihubungi terpisah, Kasubbag Humas Dinas Pendidikan DKI, Sony Juhersoni, menyatakan sudah memberi penjelasan secara khusus kepada warga yang memprotes sistem zonasi. Setelah memahami penjelasan pihak Dinas Pendidikan DKI, lanjut dia, warga tersebut meminta maaf.

"Yang bersangkutan sudah meminta maaf," pungkas Sony.(OL-11)

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya
Opini
Kolom Pakar
BenihBaik