SUDAH dua pekan, pembatasan sosial berskala besar (PSBB) transisi berjalan. Pemprov DKI pun sudah melakukan evaluasi atas kebijakan tersebut.
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengatakan setelah melewati waktu dua pekan, tidak ada lagi lonjakan kasus covid-19 yang berarti. Sehingga PSBB Transisi bisa terus berjalan hingga akhir Juni.
Sebelumnya, ia pernah mengatakan apabila terjadi lonjakan kasus, PSBB Transisi bisa dihentikan kapan saja dan akan kembali ke PSBB pratransisi.
"Kalau kita liat data epidemiologi tidak ada lonjakan. Kita melakukan transisi mulai 5 juni. Nah, sekarang sudah tanggal 23. Kemarin kita terima laporan setelah jalan dua minggu. Ternyata setelah dua minggu tidak ada lonjakan berarti," kata Anies di Balai Kota, Selasa (23/6).
Menurutnya, tidak adanya lonjakan kasus juga bisa dikatakan sebagai dampak dari kepatuha nmasyarakat Jakarta terhadap aturan PSBB Transisi.
"Meskipun ada kasus pelanggaran tapi secara umum masyarakat Jakarta menaati protokol. Apakah semua? Tidak. Ada pelanggaran. Tapi secara umum menaati," terangnya.
Baca juga: Kasus Covid-19 Jakarta Tembus 10 Ribu Kasus
Untuk itulah, ia akan tetap mengawasi ketat jalannya sisa PSBB Transisi fase 1 hingga akhir bulan ini. Bahkan kemarin, Anies meresmikan ASN petugas penegak aturan PSBB Transisi yang akan membantu personel Satpol PP.
Pengawasan ini untuk mendorong peningkatan kepatuhan masyarakat terhadap aturan PSBB transisi.
"Tapi kalau kita tidak awasi akan terjadi lonjakan yang terlihat di data epidemiologi. Kita lihatnya secara total," pungkasnya.(put)