Headline

Presiden memutuskan empat pulau yang disengketakan resmi milik Provinsi Aceh.

Fokus

Kawasan Pegunungan Kendeng kritis akibat penebangan dan penambangan ilegal.

HUT DKI, Pengamat: Anies Harus Bangun Program Kota Sehat

Insi Nantika Jelita
22/6/2020 12:45
HUT DKI, Pengamat: Anies Harus Bangun Program Kota Sehat
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan(Ist)

Pengamat Tata Kota Yayat Supriatna mengungkapkan adanya pandemi covid-19 mengubah hampir seluruh target perencanaan pembangunan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta. Ia menilai Gubernur Anies Baswedan harus membangun program yang berfokus menata perilaku warganya dalam menuju kenormalan baru.

"Di tengah ada ancaman virus, bukan berarti pemerintah DKI harus kendur. Harus mengubah program ke arah program kota yang sehat. Artinya anggaran DKI harus fokus menata perilaku baru warganya dalam kondisi new normal," jelas Yayat kepada mediaindonesia.com, Senin (22/6).

Yayat mengatakan di hari ulang tahun (HUT) DKI yang ke-493, pemerintahan Anies ke depan tidak hanya fokus pada target perencanaan fisik seperti pembangunan infrastruktur. "Melainkan juga menata perilaku atau kebiasaan warga agar warga terbiasa menerapkan protokol kesehatan juga harus digalakkan," lanjutnya.

Baca juga: Jakarta Raih Penilaian Opini WTP Tiga Tahun Berturut-turut

Sebelum adanya pandemi covid-19, Yayat menyebut warga Jakarta banyak yang tidak acuh terhadap masalah lingkungan, kesehatan, dan kepedulian dengan orang lain.

"Bagaimana mendidik warga kota Jakarta lebih care dengan kotanya, dengan lingkungan. Selama pembangunan fisik, percepatan ekonomi dan sebagainya, banyak orang kurang care dengan lingkungan dan orang lain," jelas Yayat

Menurut Yayat, adanya imbauan atau seruan sudah tidak mempan untuk membatasi pergerakan warga kota saat ini. Terlebih adanya pelonggaran aktivitas di masa transisi.

Dengan adanya pembangunan kota yang sehat, misalnya disediakan tempat cuci tangan di sudut jalan atau tempat umum, peningkatan layanan di rumah sakit bisa perlahan mengubah perilaku warga ke depannya.

"Karena di tengah posisi transisi itu terlihat imbauan selama ini tidak mempan lagi," pungkas Yayat. (OL-14)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Bude
Berita Lainnya