Headline
Rakyat menengah bawah bakal kian terpinggirkan.
PERNYATAAN Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan di salah satu media Australia menjadi sorotan. Pasalnya, Anies dalam artikel tersebut menyatakan dirinya sudah bersikap waspada dan melakukan monitoring terhadap covid-19 sejak Januari, saat virus itu masih bernama pneumonia Wuhan.
Anies bahkan mengkritisi sikap pemerintah pusat yang menutup kesempatan pemda untuk bisa melaksanakan tes PCR sendiri. Hal itu diketahui saat Anies mengajukan agar Labkesda DKI dapat melakukan tes PCR virus baru tersebut namun ditolak.
Baca juga:DKI Tetap Gelar Rapid Test Covid-19
Namun, fakta di lapangan berbeda. Sikap waspada Anies bertolak belakang dengan kemampuan Pemprov DKI dalam menangani covid-19. Labkesda DKI justru baru bisa melakukan tes PCR pada April, atau tiga bulan setelah Anies menyatakan melakukan antisipasi covid-19 melalui kegiatan monitoring yang dilakukan.
Hal tersebut dikritisi oleh politikus PDIP Jhony Simanjuntak yang juga anggota DPRD DKI Jakarta.
"Kalau saya pelajari Pak Anies selama dia menjabat hampir tiga tahun ini, dia ini lebih banyak bohongnya. Saya menyebut ini politik pinokio," kata Jhony kepada Media Indonesia, Minggu (10/5).
Ia mengungkapkan selama ini Anies hanya mengedepankan teori namun miskin implementasi. Jika Anies benar-benar telah mewaspadai covid-19 lebih dulu dari pemerintah pusat, seharusnya tidak sulit bagi DKI melakukan tes PCR ketika pemerintah pusat akhirnya mengumumkan kasus positif covid-19 pertama pada 2 Maret 2020 lalu.
"Buktinya ada balai laboratorium kesehatan di Sulawesi yang bulan Maret itu sudah bisa melakukan tes PCR meski izin dari Kemenkes belum ada. Jadi ini murni dia bisa bicara teori saja. Implementasi, maaf masih kurang begitu ya," ujarnya.
Baca juga:Menko PMK; Pemprov DKI Jakarta Lanjutkan Penyaluran Sembako
Jhony yang juga anggota Komisi E DPRD DKI Jakarta bidang kesejahteraan rakyat pun menilai Anies tidak siap menangani covid-19. Dari pantauannya, Dinas Kesehatan pun keteteran menghadapi pasien covid-19.
Tidak hanya dari sisi penanganan kesehatan, Anies juga keteteran menghadapi dampak ekonomi.
"Itulah saya bilang jangan buru-buru mengatakan mau minta lockdown atau karantina wilayah. Menghadapi dampak ekonomi di masa Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) saja dia sudah sulit. Apalagi lockdown yang seluruh masyarakat termasuk sampai hewan peliharan harus diberi makan oleh negara," tandasnya.
Ia pun meminta agar di masa PSBB ini Anies lebih maksimal dalam melakukan implementasi dan pengawasannya. Sebab, PSBB yang sudah dimulai pada 10-23 April lalu diperpanjang hingga 22 Mei saat ini masih belum memperlihatkan adanya kesadaran masyarakat terkait bahaya wabah covid-19.
Baca juga:DKI Bayar Rp207 Miliar untuk Formula E, DPRD: Jangan Maksa
"Di utara sini dekat tempat tinggal saya itu waduh ramai sekali. Lalu masih ada gelaran pasar kuliner kalau malam, itu seperti tidak ada PSBB. Jadi lebih baik diperbaiki tataran kesadarannya di masyarakat bahwa mereka harusnya berada di rumah saja, berikan bansos supaya mereka tidak keluar rumah. Sosialisasikan terus melalui aparat RT, RW, PKK, itu saya kira yang harus dilakukan," pungkasnya. (Put/A-3)
GUBERNUR DKI Jakarta Pramono Anung mengungkap alasan menunjuk juru bicara eks Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan sebagai komisaris di BUMD PT Jakpro.
MANTAN Gubernur Jakarta, Anies Baswedan menemui mantan Menteri Perdagangan Thomas Trikasih Lembong atau Tom Lembong di Rutan Cipinang pada Jumat (1/8).
MANTAN gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan menyoroti masih lemahnya meritokrasi, pengisian jabatan masih dilakukan berdasarkan kedekatan atau koneksi bukan kompetensi
Tom Lembong dituntut pidana penjara selama 7 tahun dan denda Rp750 juta dengan ketentuan apabila denda tidak dibayarkan maka akan diganti (subsider) dengan pidana kurungan selama 6 bulan.
Dia menuturkan Presiden Prabowo selama hampir sembilan bulan masa jabatannya telah hadir dalam sejumlah forum penting internasional.
Anies Baswedan, eks Wakapolri Komjen (Purn) Oegroseno serta dua eks pimpinan KPK Laode M Syarif dan Saut Situmorang, Refly Harun hadir di sidang pleidoi Tom Lembong
Gelombang pertama dilaksanakan hari ini, yang diberikan kepada 774 peserta didik dengan nilai bantuan sebesar Rp3,6 miliar dari total bantuan pemutihan ijazah Tahap IV senilai Rp7,6 miliar.
Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung memastikan bahwa relokasi pedagang di Pasar Burung Barito, Jakarta Selatan, akan tetap berjalan sesuai jadwal.
Pramono sudah menyampaikan bahwa Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta sudah menyiapkan relokasi untuk para pedagang tersebut.
Pramono Anung menyebutkan peluncuran jersei baru tim sepak bola Persija bukan hanya pengenalan kostum baru, tetapi simbol semangat untuk menghadapi musim kompetisi 2025/2026.
Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung, berkomitmen memberikan kesempatan dan wadah kepada para pedagang kecil untuk naik kelas.
Gubernur Jakarta Pramono Anung mengatakan digitalisasi dalam transaksi keuangan bisa mengurangi copet dan aksi premanisme di masyarakat termasuk di pasar-pasar.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved