Headline
Mantan finalis Idola Cilik dan kreator konten juga memilih menikah di KUA.
Mantan finalis Idola Cilik dan kreator konten juga memilih menikah di KUA.
Ketegangan antara Thailand dan Kamboja meningkat drastis sejak insiden perbatasan
KRITIKAN bertubi-tubi soal bantuan sosial dari jajaran menteri Presiden Joko Widodo kepada Gubernur Anies Baswedan perlu ditanggapi serius.
Ketua DPRD DKI Jakarta Prasetyo Edi Marsudi menyebut, pemprov harus memastikan data penerima bansos tahap kedua tidak saling tumpang tindih. Pasalnya, ada penambahan jumlah Kepala Keluarga (KK) penerima bansos selanjutnya.
"Saya telah meminta Pemprov DKI untuk memperbaiki data penerima bantuan sosial. Perlu diselaraskan dengan data yang valid tanpa adanya duplikasi," ungkap Prasetyo dalam cuitanya di akun @PrasetyoEdi_, Jakarta, Jumat (8/5).
Adanya penyelarasan data antara pemerintah daerah dengan pusat, kata Prasetyo, untuk mencegah terulangnya salah sasaran distribusi di lapangan saat membagikan paket sembako ke warga.
Seperti diketahui, berdasarkan informasi yang dihimpun oleh Media Indonesia ada beberapa kejadian salah sasaran pemberian bansos tahap pertama. Misalnya, dikembalikannya 22 paket sembako oleh warga mampu yang tinggal di Kelapa Gading Barat, Jakarta Utara.
Baca juga : Wagub : Puncak Pandemi Covid-19 Belum Terjadi di Jakarta
Lalu 500 paket sembako yang juga dikembalikan oleh warga Cilandak Barat. Karena saat penyaluran, warga ada yang pindah atau meninggal dunia.
"Jika perlu jalin komunikasi dan sinergi dengan pemerintah pusat agar seluruh bantuan diberikan tepat sasaran. Sebab, sudah kewajiban pemerintah untuk memenuhi kebutuhan warga berkategori miskin dan rentan miskin," jelas Politikus PDI Perjuangan itu.
Sebelumnya, Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Muhadjir Effendy mengungkapkan, ada permasalahan pada data penerima bantuan sosial (bansos) dari pemda DKI dan pemerintah pusat. Dari tidak sinkron sehingga terjadi tumpang tindih pada saat penyaluran bantuan.
“Masalahnya di akurasi data, meski sebagian besar sudah akurat, tetapi belum sinkron sehingga masih ada yang tumpang tindih. Mestinya sudah ada pemisahan mana keluarga penerima manfaat (KPM) yang menerima Bansos dari Pemda DKI dan mana yang dari Banpres Kemensos,” kata Muhadjir kepada Media Indonesia, Kamis (7/5). (OL-7)
Temuan PPATK dari penelusuran data 2024, mengungkap bahwa nilai transaksi judol oleh penerima bansos, mencapai Rp957 miliar.
Pemerintahakan mencabut pemberian bantuan sosial (bansos) bagi para penerima manfaat yang terbukti menggunakannya untuk bermain judi online (judol).
IDAK ada kata lain selain miris setelah mendengar paparan PPATK terkait dengan temuan penyimpangan penyaluran bantuan sosial (bansos).
Menteri Ketenagakerjaan (Menaker) Yassierli menanggapi kekhawatiran soal potensi penyalahgunaan Bantuan Subsidi Upah (BSU) termasuk untuk praktik judi online (judol),
PPATK mengungkap ada 571.410 nomor induk kependudukan (NIK) yang terdaftar sebagai penerima bantuan sosial (bansos) ternyata tercatat sebagai pemain judi online
Anggota Komisi VIII DPR RI, Selly Andriany Gantina, mengungkapkan masih banyak penerima bansos yang mengalami kesulitan dalam mencairkan dana karena masalah maladministrasi
Antisipasi lainnya yang dapat dilakukan yakni dengan membuat bronjong dan turap mandiri,
Keberlanjutan bank sampah tak bisa hanya mengandalkan niat baik warga tanpa dukungan sistem yang memadai.
CFD telah digelar bertahun-tahun, masyarakat dan pengguna jalan juga sudah dan terbiasa dengan itu.
Rotasi pejabat bukan sekadar formalitas, tapi bagian dari upaya reformasi birokrasi agar tidak lagi terjebak pada pola lama yang stagnan.
Lalu lintas dari Dukuh Atas (barat) yang akan menuju Proklamasi (timur) hanya dapat menggunakan Jalan Tambak sisi selatan melalui underpass.
Kerja sama ini mencakup pembangunan infrastruktur di berbagai bidang, seperti transportasi publik, penyediaan air bersih, dan pengelolaan sampah di TPST Bantargebang.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved