Headline
Dengan bayar biaya konstruksi Rp8 juta/m2, penghuni Rumah Flat Menteng mendapat hak tinggal 60 tahun.
Dengan bayar biaya konstruksi Rp8 juta/m2, penghuni Rumah Flat Menteng mendapat hak tinggal 60 tahun.
SURVEILANS Kesehatan Masyarakat Puskesmas Kecamatan Kramat Jati, Jakarta Timur, Yeti Utama Dewi mengungkapkan pengalamannya selama berjibaku merawat pasien covid 19. Ia menyebut masih banyak masyarakat yang menganggap enteng pandemi covid 19.
"Masih banyak yang menyepelekan wabah covid 19 ini, padahal tidak sedikit kami temukan pasien positif yang tak memiliki gejalan sama sekali dan nampak sehat," ujar Yeti dalam akun media sosial Dinas Kesehatan Jakarta, @dinkesdki, Jakarta, Minggu (29/3).
Menjadi garda terdepan dalam memerangi covid 19, Yeti mengatakan ia bersama dokter dan tim laboratorium selalu memberikan respon cepat, kurang dari 24 jama dengan langsung mendatangi setiap pasien tersebut. Baik pasien yang dinyatakan positif, pasien dalam pemantauan (PDP) dan orang dalam pementauan (ODP).
"Masyarakat yang disiplin membatasi aktivitas di luar sangatlah membantu kami," ucap Yeti.
Yeti juga menuturkan, setiap ada laporan data pasien masuk ke kecamatan melalui Dinas Kesehatan, ia dan tim menuju lokasi untuk melakukan penyelidikan epidemiologi dengan mengambil sampel untuk uji swab. Kemudian 14 hari berturut turut lakukan konsultasi individu dengan pasien juga keluarganya, lalu memberikan edukasi tentang karantina mandiri di rumah dan memantau setiap perkembangan dengan cermat.
Jika terjadi penurunan kondisi pasien, Yeti segera berkoordinasi untuk memindahkan ke rumah sakit. Namun, jika keadaan pasien terus membaik, maka akan kembali diambil sampel pada hari ke 14 untuk uji swab guna memastikan hasil negatif dan pasien dalam keadaan sehat. Tanggung jawabnya pun berlanjut hingga tengah malam untuk mereka data data pasien.
baca juga: Kadin DKI: Selama Karantina, Akses Bahan Pokok Tak Boleh Terputus
Pihaknya selalu memastikan setiap pekerjaanya dilakukan sesuai dengan standar prosedur dengan penggunaan Alat Pelindung Diri (APD), meski resiko terpapar covid sangatlah tinggi. Pandemi ini, kata Yeti, sangat cepat dan sulit diprediksi penularannya. Dibutuhkan keterlibatan seluruh pihak termasuk semua lapisan masyarakat untuk memutus rantai penyebaran. (OL-3)
Para ilmuan baru-baru ini telah menemukan virus corona baru pada kelelawar di Brasil yang memiliki kemiripan dengan virus MERS yang dikenal mematikan.
Hal itu meningkatkan kemungkinan bahwa virus tersebut suatu hari nanti dapat menyebar ke manusia, demikian yang dilaporkan para peneliti Tiongkok.
Pemberian berbagai bansos diperlukan untuk menjaga daya beli masyarakat.
“Saya beserta jajaran anggota DPRD DKI Jakarta turut berduka cita sedalam-dalamnya atas berpulang ke Rahmatullah sahabat, rekan kerja kami Hj. Umi Kulsum."
Para peneliti melengkapi setiap relawan dengan pelacak kontak untuk merekam rute mereka di arena dan melacak jalur aerosol, partikel kecil yang dapat membawa virus.
Mensos Juliari berharap bantuan ini berdampak signifikan terhadap perputaran perekonomian lokal.
Nimbus berada pada kategori VUM, artinya sedang diamati karena lonjakan kasus di beberapa wilayah, namun belum menunjukkan bukti membahayakan secara signifikan.
KEPALA Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan Ishaq Iskanda, Sabtu (21/6) mengatakan Tim Terpadu Dinas Kesehatan Sulawesi Selatan (Sulsel) menemukan satu kasus suspek Covid-19.
Peneliti temukan antibodi mini dari llama yang efektif melawan berbagai varian SARS-CoV, termasuk Covid-19.
HASIL swab antigen 11 jemaah Haji yang mengalami sakit pada saat tiba di Asrama Haji Sukolilo Surabaya, menunjukkan hasil negatif covid-19
jemaah haji Indonesia untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap gejala penyakit pascahaji. Terlebih, saat ini ada kenaikan kasus Covid-19.
Untuk mewaspadai penyebaran covid-19, bagi jamaah yang sedang batuk-pilek sejak di Tanah Suci hingga pulang ke Indonesia, jangan lupa pakai masker.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved