Headline
Penaikan belanja akan turut mendorong pertumbuhan ekonomi menjadi 5,4%.
Penaikan belanja akan turut mendorong pertumbuhan ekonomi menjadi 5,4%.
Anggota DPRD DKI Jakarta Fraksi Demokrat, Mujiyono mengungkapkan jika Jakarta diputuskan untuk dikarantina, maka pemerintah membutuhkan anggaran sebesar Rp8,4 triliun. Anggaran tersebut bisa digunakan untuk penyaluran bantuan kepada 11,06 juta penduduk Jakarta selama masa karantina.
Berdasarkan perhitungan pihaknya, dana Rp8,4 triliun itu dipakai untuk pemberian bantuan makanan untuk warga penerima subsidi dengan memberdayakan ojek online atau pemberian bantuan dengan jalur RT/RW hingga bantuan makanan untuk seluruh penduduk Jakarta.
"Ada beberapa skema yang saya tawarkan. Pertama bantuan untuk warga penerima subsidi. Saya ambil dari data penerima bantuan iuran (PBI) BPJS tahun 2016. Saat itu, tercatat paling banyak jumlahnya mencapai 3,48 juta. Jika dikalikan Rp33.000 per hari untuk makan sesuai angka kebutuhan gizi, maka total yang dibutuhkan Rp1,6 triliun," ungkap Mujiyono dalam keterangan resminya, Jakarta, Minggu (29/3).
Pada skema ini, Mujiyono menyarankan agar pemerintah menanggung kebutuhan alat pembersih sabun, susu balita, kebutuhan spesifik penyandang disabilitas, kebutuhan air minum, dan operasional ojek online untuk mengantarkan paket makanan ke warga terdampak itu.
"Sehingga total hitungan pada skema pertama ini dibutuhkan Rp4,4 triliun untuk biaya lockdown," ucap Mujiyono.
Baca juga: Pemerintah Segera Tutup Arus Transportasi ke Luar Jakarta
Selanjutnya, Ketua Komisi A DPRD DKI Jakarta itu juga mengusulkan skema pemberian bantuan untuk 40 persen warga dengan pendapatan dari Basis Data Terpadu (BDT) Kementerian Sosial yang mencapai 4,4 juta warga. Dengan skema ini, Pemerintah bisa mendukung warga kalangan bawah sesuai data BDT.
"Kalau 4,4 juta kalangan bawah ditanggung makannya selama 14 hari, maka dibutuhkan Rp2,044 triliun. Jika ditambah kebutuhan lainnya, seperti alat pembersih sabun, susu/MPASI, makanan tambahan lansia dan lainnya, maka total dibutuhkan Rp4,9 triliun," imbuhnya.
Selain itu, Mujiyono membuat skema tanpa pemberdayaan ojek online untuk pendistribusian bantuan pokok berupa pangan itu. Dia membuat skema agar bantuan tersebut diberikan dalam bentuk transfer kas atau bantuan langsung tunai (BLT).
Namun, dia menyarankan agar skema BLT ini tidak dipakai karena rawan penyelewengan meski total biaya yang dibutuhkan lebih kecil ketimbang pemberdayaan ojek online untuk pengantaran makanan.
"Lockdown dibutuhkan Jakarta untuk mencegah penyebaran covid-19 terus meluas. Saya kira, Jakarta siap. Apalagi, APBD DKI Jakarta mencapai Rp87,95 triliun. Uang pajak dari rakyat harus dikembalikan untuk rakyat di saat pandemi korona seperti ini," tandas Mujiyono. (OL-14)
Kebijakan hanya akan berhasil jika diterjemahkan secara nyata di tingkat kota dan komunitas.
perempuan di Jakarta masih terjebak dalam ketidakpastian. Mulai dari pencarian kerja, dunia akademik, hingga kehidupan sehari-hari.
Menjadi bagian dari perjalanan panjang bangsa, BUMD ini menanamkan pondasi bagi masa depan kota dan warganya.
DINAS Perhubungan DKI Jakarta menyiapkan rekayasa lalu lintas (lalin) saat penyelenggaraan Kirab Bendera Pusaka dalam rangka Upacara Pengibaran dan Penurunan Bendera Pusaka pada HUT ke-80 RI
Fitroh menyebut KPK menangkap pejabat badan usaha milik negara (BUMN), dalam OTT ini. Nama lengkapnya masih dirahasiakan, saat ini.
Pengurus IDI, Iqbal Mochtar menilai bahwa kekhawatiran masyarakat terhadap vaksin berbasis Messenger Ribonucleic Acid (mRNA) untuk covid-19 merupakan hal yang wajar.
Teknologi vaksin mRNA, yang pernah menyelamatkan dunia dari pandemi covid-19, kini menghadapi ancaman.
Menteri Kesahatan AS Robert F. Kennedy Jr. membuat gebrakan besar dengan mencabut kontrak dan membatalkan pendanaan proyek vaksin berbasis teknologi mRNA, termasuk untuk covid-19.
PEMERINTAH Amerika Serikat membekukan dana sebesar 500 juta dolar AS yang dialokasikan untuk proyek vaksin mRNA produksi produsen bioteknologi CureVac dan mitranya, Ginkgo Bioworks.
Stratus (XFG), varian COVID-19 baru yang kini dominan di Indonesia, masuk daftar VOM WHO. Simak 5 hal penting menurut Prof. Tjandra Yoga Aditama.
LAPORAN terbaru Kementerian Kesehatan menunjukkan bahwa covid-19 XFG atau covid-19 varian stratus menjadi varian yang paling dominan di Indonesia.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved