Headline

Indonesia optimistis IEU-CEPA akan mengerek perdagangan hingga Rp975 triliun.

Fokus

Tiga sumber banjir Jakarta, yaitu kiriman air, curah hujan, dan rob.

Jangan Panik Meski KRL Disebut Berisiko Tinggi Korona

Putri Anisa Yuliani
12/3/2020 15:00
Jangan Panik Meski KRL Disebut Berisiko Tinggi Korona
Penumpang KRL berisiko tinggi terkena virus korona(MI/Andry Widyanto )

Anggota Komisi B DPRD DKI Jakarta Farazandhi meminta masyarakat tidak panik terkait dengan viralnya foto paparan rapat Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta. Dalam rapat tentang antisipasi virus korona disebutkan Kereta Rel Listrik (KRL) terutama rute Bogor-Jakarta Kota berisiko tinggi.

Menurut Farazandhi, paparan tersebut bertujuan agar segenap jajaran agar waspada. Dia tidak menampik bahwa transportasi massal menjadi salah satu lokasi yang tinggi risiko karena penggunanya yang berjumlah besar

"Kalau saya menyikapinya begini. Ini memang pertama kita tidak boleh panik berlebihan, tapi posisi pemerintah, saya meyakini protapnya demikian. Di negara-negara lain pun sama, terutama tempat umum dan public transport. Itu jadi target. Bukan target sih, tapi tujuan utama yang harus diantisipasi," kata Farazandhi saat dihubungi, Kamis (12/3).

Farazandhi mengapresiasi prosedur sterilisasi yang sudah dilakukan oleh masing-masing operator dan pengelola moda transportasi umum. Prosedur ini juga diketahui dilakukan di negara-negara lain yang terjangkit virus korona.

Baca juga:  Ini Upaya PT KCI Tangkal Korona di KRL Jabodetabek

Oleh karena itu, masyarakat diimbau untuk mengikuti arahan pemerintah guna mencegah penularan virus korona. Misalnya menjaga imunitas tubuh dan bagi yang sakit menggunakan masker serta membatasi diri.

"Kalau memang kita punya rencana mencegah, memang perlu mulai dari tempat yang berpotensi penyebarannya tinggi, yakni di public transport," tegasnya.

Menghindari moda transportasi KRL, imbuh Farazandhi, belum tentu hal itu menjamin penularan virus korona bisa dihindari. "Karena tidak ada yang bisa menjamin transportasi umum lainnya minim risiko penularan," tukasnya.

Farazandhi mengimbau masyarakat agar tidak terlalu panik karena mitigasi sudah dilakukan di KRL, Transjakarta, dan MRT.

"Kayak di halte Transjakarta itu, kita minta ada antiseptik. Pengguna juga pakai antiseptik dulu. Kedua, kita kerja sama dengan PD Pasar Jaya untuk menyediaan masker 1 juta. Itu juga untuk antisipasi kalau kurang masker bisa ke PD Pasar Jaya," tegasnya. (OL-14)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Bude
Berita Lainnya
Opini
Kolom Pakar
BenihBaik