Headline

Kenaikan harga minyak dunia mungkin terjadi dalam 4-5 hari dan akan kembali normal.

Fokus

Presiden menargetkan Indonesia bebas dari kemiskinan pada 2045.

Sanggah Indo Barometer, PKS Klaim Anies Lebih Baik dari Ahok

Sri Yanti Nainggolan
18/2/2020 13:22
Sanggah Indo Barometer, PKS Klaim Anies Lebih Baik dari Ahok
Warga beraktivitas di kawasan permukiman penduduk yang tergenang banjir, di Kampung Petukangan, Cakung(ANTARA/Risky Andrianto)

KETUA Fraksi PKS DPRD DKI Jakarta M Arifin beda pendapat dengan survei lembaga Indo Barometer soal penanganan banjir Jakarta.

Menurut dia, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan lebih baik dalam mengatasi banjir ketimbang pendahulunya, Basuki Tjahaya Purnama atau Ahok.

"Kalau yang kita kaji perbandingannya, jauh lebih bagus yang sudah dilakukan Anies. Titik-titik banjir (Jakarta) kan sudah berkurang," kata Arifin saat ditemui di Gedung DPRD DKI, Selasa (18/2).

Menurut Arifin, jumlah pengungsi banjir era Anies juga lebih sedikit.

Bagi Arifin, Anies juga bisa mengurangi tingkat kemacetan. Indikatornya, kata dia, DKI Jakarta mendapat penghargaan 'honorable mention' dalam Sustainable Transport Award 2020 di Washington DC, Amerika Serikat, pada pertengahan Januari 2020.

"Salah satunya karena program JakLingko, program transportasi terintegrasi. Itu di zaman beliau (Anies)," tambah dia.

Baca juga: Wakil Ketua DPRD DKI Bela Anies Soal Survei Indo Barometer

Indo Barometer mengukur tingkat keberhasilan tiga gubernur DKI terakhir dari lima indikator, yakni penanganan banjir, kemacetan, pendidikan, kesehatan, dan ekonomi warga.

Sebanyak 42% responden menilai Ahok berhasil mengatasi banjir Jakarta. Sebanyak 25% memilih Jokowi, dan Anies hanya dipilih 4,1% responden.

Kemudian, sebanyak 8,3% responden menilai Anies berhasil menangani kemacetan. Sedangkan Jokowi dipilih 35,1%, dan Ahok 35,3%.

Survei Indo Barometer ini dilakukan terhadap 1.200 responden yang tersebar di 34 provinsi. Jajak pendapat ini punya margin of error sebesar 2,83%, dan tingkat kepercayaan 95%.

Waktu pengumpulan data dilakukan mulai 9 Januari hingga 15 Januari 2020 dengan teknik wawancara tatap muka menggunakan kuesioner. Responden survei adalah warga negara Indonesia yang mempunyai hak pilih. (OL-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya