Headline
Pemerintah merevisi berbagai aturan untuk mempermudah investasi.
Hingga April 2024, total kewajiban pemerintah tercatat mencapai Rp10.269 triliun.
WAKIL Ketua DPRD DKI Jakarta Fraksi Gerindra M Taufik membela Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan terkait hasil survei Indo Barometer yang dikeluarkan pada Minggu (16/2).
Survei tersebut menyatakan mantan Gubernur Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) lebih baik dalam menangani banjir dan macet di Jakarta.
Taufik mengungkapkan survei tersebut memiliki lingkup penelitian lebih kecil, yaitu RW yang lebih sedikit. Jadi, otomatis titik banjir lebih sedikit.
"Fakta itu kan titik banjir lebih sedikit, RW lebih sedikit. Saya ga ngomong lebih baik, tapi lebih sedikit," ujar dia saat ditemui di Gedung DPRD DKI, Selasa (18/2).
Baca juga: Ini Alasan Indo Barometer Survei Banjir Jakarta di 34 Provinsi
Namun, ia tidak mempermasalahkan hal itu. Pasalnya, survei memang kerap dilakukan.
Sementara itu, Taufik justru tidak melihat ada perbedaan signifikan terkait penyelesaian masalah macet Jakarta. Penambahan rute moda transportasi pun tidak berpengaruh besar.
"Tidak ada bedanya. Yang menangani (macet) apa, busway (Trans-Jakarta)? Kan sama saja," ia menanggapi.
Indo Barometer mengukur tingkat keberhasilan tiga gubernur DKI terakhir dari lima indikator, yakni penanganan banjir, kemacetan, pendidikan, kesehatan, dan ekonomi warga.
Sebanyak 42% responden menilai Ahok berhasil mengatasi banjir Jakarta. Sebanyak 25% memilih Jokowi, dan Anies hanya dipilih 4,1% responden.
Kemudian, sebanyak 8,3% responden menilai Anies berhasil menangani kemacetan. Sedangkan Jokowi dipilih 35,1%, dan Ahok 35,3%.
Survei Indo Barometer ini dilakukan terhadap 1.200 responden yang tersebar di 34 provinsi. Jajak pendapat ini punya margin of error sebesar 2,83%, dan tingkat kepercayaan 95%.
Waktu pengumpulan data dilakukan mulai 9 Januari hingga 15 Januari 2020 dengan teknik wawancara tatap muka menggunakan kuesioner. Responden survei adalah warga negara Indonesia yang mempunyai hak pilih. (OL-1)
Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto menilai masih ada waktu untuk mengejar ketertinggalan elektabilitas dari Anies Baswedan dan Basuki Tjahaja Purnama (Ahok)
JURU bicara Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Chico Hakim menuturkan masih mencermati duet Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) untuk maju di Pilkada DKI Jakarta.
PKB nilai peluang usung Ahok di Pilgub DKI sangat kecil
PKB memprediksi Pemilihan Gubernur (Pilgub) Jakarta 2024 hanya diikuti dua pasangan calon (paslon). PKB menunggu survei pamungkas untuk mengumumkan rekomendasi kepada Anies Baswedan.
Pak Ahok dan Pak Anies kalau dipertandingkan sepak bola, itu semacam El Clasico. Bukan sekedar rematch tetapi El Clasico. Ditunggu-tunggu banyak orang.
PDI Perjuangan merespons peluang Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) kembali menjadi lawan Anies Baswedan di Pemilihan Gubernur Pilgub DKI Jakarta 2024.
Pada Kamis (24/1) pagi, sebanyak enam karangan bunga berjejer dengan berbagai kata yang mendukung perjuangan pria yang dulu akrab disapa Ahok tersebut.
"Pembebasan yang bersangkutan sudah dilaksanakan pukul 07.00 WIB tadi di Mako Brimob."
Warga Pasar Induk Keramat Jati, Bang Nick (Pendukung Ahoker) sudah menunggu sejak pukul 07.00 WIB hingga saat ini merasa kecewa.
Acara syukuran ini juga diramaikan oleh sejumlah hiburan seperti musik akustik dan tari tradisional Kabasaran dari Toraja.
Sejak 2014 Ahok memberangkatkan marbot umrah. Ini sebagai bentuk apresiasi atas kerja mereka.
Kepastian rumah baru itu terungkap dalam vlog perdana yang diunggahnya di You Tube dengan nama akun Panggil Saya BTP.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved