Headline

Revisi data angka kemiskinan nasional menunggu persetujuan Presiden.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

PPK Kemayoran Sebut Biaya Jembatan Lengkung tidak Sampai Rp5 M

Mediaindonesia.com
24/12/2019 19:00
PPK Kemayoran Sebut Biaya Jembatan Lengkung tidak Sampai Rp5 M
Jembatan ambruk di Kemayoran(MI/Fransisco Carolio Hutama Gani)

JEMBATAN Lengkung di area Utan Kemayoran, Jakarta Pusat, disebut tidak menghabiskan anggaran senilai Rp5 miliar seperti yang ramai diberitakan media.

Direktur Utama Pusat Pengelolaan Komplek (PPK) Kemayoran, Medi Kristianto, mengatakan, dana Rp5 miliar tersebut ialah jumlah total anggaran yang digunakan untuk keseluruhan revitalisasi Utan Kemayoran melalui perbaikan fisik dengan membangun antara lain fasilitas panggung di atas air, ampiteater, menara pandang, dan lintasan jogging, serta penangkaran burung.

"Anggaran pembangunan revitalisasi Utan Kemayoran bukan merupakan anggaran APBD Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, tetapi menggunakan anggaran dari Badan Layanan Umum Pusat Pengelolaan Komplek Kemayoran (PPK Kemayoran)," kata Medi dalam keterangannya di Jakarta, Selasa (24/12).


Baca juga: Polisi Ungkap Kronologi Penembakan oleh Pengemudi Lamborghini


Medi menambahkan, Jembatan Lengkung milik PPK Kemayoran merupakan salah satu fasilitas yang ada di area Utan Kemayoran. ADapun penyebab robohnya jembatan pada saat proses pengerjaan, Minggu (22/12) lalu, masih dalam proses investigasi sehingga untuk sementara waktu akses ke Utan Kemayoran masih dibatasi.

"Pengelola berharap dalam waktu dekat Utan Kemayoran sudah dapat dibuka untuk masyarakat umum," tambah Medi.

Utan Kemayoran sendiri merupakan Ruang Terbuka Hijau yang direvitalisasi oleh PPK Kemayoran untuk mengubah hutan seluas 22,3 hektare yang sebelumnya pasif menjadi hutan aktif.

Keberadaan hutan ini juga memberikan manfaat atas terbentuknya ekosistem baru bagi satwa unggas yang berdatangan di Utan Kemayoran. Revitalisasi Utan Kemayoran dilakukan PPK Kemayoran untuk memenuhi tujuan rekreasi hutan yang dapat dinikmati masyarakat, edukasi untuk mengenalkan flora dan fauna, serta konservasi untuk pelestarian mangrove di Ibu Kota. (RO/OL-1)
 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya